Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dua Hari "Groundbreaking", Investasi di IKN Tembus Rp 2,1 Triliun

Kompas.com - 02/03/2024, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Dari dua hari peletakan batu pertama atau groundbreaking Tahap V Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlangsung pada 29 Februari dan 1 Maret 2024, realisasi investasi tembus Rp 2,1 triliun.

Realisasi investasi ini berasal dari pemain utama perbankan Nasional pelat merah yang mencakup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kemudian menyusul PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), BPJS Kesehatan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Command Center, dan Stasiun TVRI.

Realisasi investasi ini menggenapi total akumulasi empat groundbreaking sebelumnya di luar proyek yang didanai APBN, yang menyentuh angka Rp 50 triliun.

Baca juga: Jokowi Nilai BPJS Lebih Baik Dibanding Obama Care, Tak Ada Lagi Defisit, Keluhan, dan Antrean

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, selain dari BUMN, akan menyusul perbankan swasta nasional.

"Jadi, layanan perbankan sudah lengkap ya. Ada Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan perbankan," cetus Bambang.

Menurutnya, tahap pertama pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) akan diwujudkan tahun 2024 dengan ekosistem yang lengkap.

Dengan luas kawasan sekitar 1.000 hektar, tahap pertama KIPP IKN ini mencakup Kawasan IA, IB, dan IC dengan orientasi pengembangan ke wilayah barat.

Selain ada infrastruktur, gedung, dan infrastruktur lainnya, juga akan ada fasilitas komersial alias hangout.

Baca juga: Rusun IKN Topping Off, Perpindahan ASN Hankam Dimulai Juli 2024

Ke depan, groundbreaking berikutnya fokus pada sektor pendidikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni membangun manusia berbudaya.

"Jadi mungkin akan shifting, jumlah groundbreaking akan turun. Kami memulai topping off. Setelah rusun ASN, TNI/Polri tadi menyelesaikan tutup atap struktur, kami fokus pada pengisiannya," imbuh Bambang.

China dan Malaysia

Sebelumnya diberitakan, setelah sejumlah negara menyatakan ketertarikannya dan membuat komitmen kerja sama pengembangan IKN seperti Kazakhstan, Australia, Inggris dan lain-lain, kini giliran China dan Malaysia.

Bukan sebatas komitmen kerja sama, kedua negara ini langsung masuk melalui sektor investasi swasta.

Baca juga: Tahun Ini, Giliran China dan Malaysia Masuk IKN

Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN, Kamis (29/2/2024), Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, investor China akan masuk melalui Konsorsium Nusantara.

"Ini berbeda dengan Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara ya. Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower," cetus Agung.

Investor Malaysia pun akan masuk dengan membangun properti serupa berikut sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan mereka bangun sendiri. 

Dengan demikian, menurutnya, ini merupakan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tidak ada campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "

Perkara mereka akan bermitra dengan siapa, itu diserahkan pada investor yang bersangkutan. Karena perusahaan kan bisa bermitra dengan siapa saja," imbuh Agung.

Baca juga: AHY Sebut Kepastian Hukum Bikin Investasi di IKN Meningkat

Namun demikian, Agung belum bisa memerinci berapa nilai investasi masing-masing investor asal negeri jiran dan sahabat itu.

Yang pasti, nilai keseluruhan investasi asing yang tercatat akan direalisasikan sekitar Rp 40 triliun dari total Rp 55 triliun tahun ini. Termasuk di dalamnya adalah investasi Ciputra Group yang juga akan direalisasikan tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com