3 Lapangan Usaha Ini Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kaltim

Tiga lapangan usaha tersebut adalah Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,05 persen, Konstruksi sebesar 15,82 persen, dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 11,72 persen.

"Khusus konstruksi sangat terkait erat dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dampaknya sangat signifikan. Selain itu juga ada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, dan aktivitas konstruksi lainnya," jelas Kepala BPS Kaltim Dr Yusniar Juliana kepada Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Sementara itu, Pertambangan dan Penggalian sebagai lapangan usaha utama perekonomian Provinsi Kaltim tumbuh hanya sebesar 5,18 persen.

Namun demikian, Yusniar menegaskan, seluruh lapangan usaha menunjukkan kinerja pertumbuhan positif.

Sehingga, hal ini berdampak pada angka pertumbuhan ekonomi Kaltim yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Nasional.

"Ini menunjukkan akselerasi dan kinerja ekonomi yang lebih baik di wilayah Kaltim selama Tahun 2023 dibanding kinerja Tahun 2022 yang sebesar 4,48 persen. Ini hal positif, karena kita di atas rata-rata Nasional 5,05 persen,” tutur Yusniar.

Sementara itu, berdasarkan PDRB Kaltim atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, struktur perekonomian Kaltim belum mengalami perubahan yang berarti.

Lima lapangan usaha yang mendominasi perekonomian adalah Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 43,19 persen.

Kemudian diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 17,73 persen, Konstruksi sebesar 10,31 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,02 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,31 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim Tahun 2023, Pertambangan dan Penggalian menjadi lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar, yaitu sebesar 2,42 persen.

Kemudian diikuti oleh Konstruksi dengan andil positif sebesar 1,25 persen, Industri Pengolahan dengan andil positif sebesar 0,93 persen, dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan andil positif sebesar 0,41 persen.