Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Megahnya Garuda Raksasa yang Tegak Berdiri di Ibu Kota Nusantara

Bangunan yang paling menonjol secara visual dengan bilah-bilah sebagai selubung tersebut merupakan Istana Presiden yang dirancang maestro patung Indonesia Nyoman Nuarta.

Bilah-bilah terpasang itu membentuk kepak sayap Burung Garuda yang siap menyongsong Visi Indonesia Emas 2045.

Kepada Kompas.com, Nyoman Nuarta mengatakan, hasil pekerjaan struktur dan pemasangan bilah Istana Presiden ini sesuai dengan desain.

"Karena saya sendiri yang merancang, dan mengerjakannya. Tentu sesuai dengan desainnya," ujar Nyoman, Sabtu (24/2/2024).

Kemudian dirakit di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan selanjutnya dipasang di lokasi proyek.

Pengiriman perdana bilah-bilah selubung Burung Garuda ini dilakukan pada 30 Agustus 2023, sekaligus menjadi momen bersejarah bagi NuArt dan momen penting bagi Indonesia.

Bilah-bilang selubung Burung Garuda yang terbuat dari baja anti korosi produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ini meliputi 465 modul, dengan 10 bilah setiap modulnya.

Jika tidak ada kendala, total seluruh 4.650 bilah tersebut dapat diselesaikan pada bulan Maret 2024.

Nyoman menggambarkan bahwa Istana Presiden ini adalah Istana Rakyat. Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bergotong royong membangunnya.

Ajakan ini juga disampaikannya kepada publik melalui akun resmi media sosialnya. Dan Nyoman sangat berterima kasih atas beribu kebaikan yang diterimanya dari Ibu Pertiwi.

"Mari kita resapi bahwa Tuhan telah menganugerahkan alam dan negeri terindah di dunia ini kepada kita. Sekarang pertanyaannya, sudahkah kita sebagai manusia Indonesia turut berperan mempercantik negeri ini?," ungkapnya.

Untuk diketahui, desain Istana Presiden ini mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Januari 2022.

Hal ini menyusul presentasi final Nyoman Nuarta di Istana Merdeka, disaksikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.

Nyoman Nuarta memaparkan, rancangan Istana Garuda ini diinisiasi oleh visinya sebagai seorang seniman dan dikembangkan bersama para ahli, dipersembahkannya bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Sebuah proyeksi bagi masa depan bangsa," cetusnya.

Menurutnya, Indonesia begitu kaya budaya, menawarkan keragaman yang tak ternilai. Baginya, beragam bukan berarti tidak dapat menjadi satu.

"Saya tertarik pada sebuah simbol yang telah disadari dan dipahami oleh masyarakat Indonesia sebagai simbol pemersatu bangsa. Simbol yang kemudian dimunculkan dalam rancang bangun sebuah tempat paling prestisius dalam tatanan negara Indonesia," tutur Nyoman Nuarta.

Simbol itu adalah Burung Garuda yang mengembangkan sayapnya di atas tanah Nusantara.

Hingga saat ini, Istana Presiden berbentuk Burung Garuda tersebut sudah mencapai perkembangan 74,94 persen.

Sementara Istana Negara dan Lapangan Upacara sudah mencapai 56,37 persen. Tampak Lapangan Upacara telah ditanami rumput hijau, memenuhi sebagian besar lapangan.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, sisa pekerjaan akan dikejar dalam lima bulan ke depan.

"Iya bisa dong (selesai Juli 2024). Lima bulan itu kan kurang lebih dua puluh minggu, kalau rata-rata progresnya setiap minggu 2-3 persen kan sisanya sekitar 40 persen. Kita targetnya 95 persen (pada Juli 2024)," tutur Danis.

Dalam konteks persiapan pelaksanaan Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI 17 Agustus di kawasan IKN, hampir semua infrastrukturnya masuk Batch 1.

https://ikn.kompas.com/read/2024/02/26/060259187/megahnya-garuda-raksasa-yang-tegak-berdiri-di-ibu-kota-nusantara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke