Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Mau Kalah dari IKN, Pengelola Benahi Kompleks Stadion Palaran Jadi "Sport Tourism"

Kondisi kompleks stadion ini sangat memprihatinkan, dikelilingi semak belukar, tiang pancang stadion tampak kusam berkarat dan lanskap ditumbuhi rumput liar.

Demikian pula dengan jalan masuk ke stadion dari jalan utama, yang memakan waktu 10 menit, dipenuhi ruas bergelombang, dan sebagian terlihat berlubang karena sering dilewati truk-truk bertonase tinggi.

Tak tanggung-tanggung, pembangunan kompleks olahraga multicabang ini dirancang bertaraf internasional dengan menelan dana nyaris Rp 1 triliun atau tepatnya Rp 800 miliar.

Kepala Seksi Pengelola Kompleks Stadion Utama Palaran dan Sempaja Junaidi mewakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Agus Tianur, menuturkan, pihaknya tengah membenahi Kompleks Stadion yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Konsep pembenahan mengacu pada sport tourism, bahwa kelak yang akan memanfaatkan seluruh venue di Kompleks Stadion Palaran ini tak hanya atlet, melainkan seluruh masyarakat.

"Sehingga diharapkan Pemerintah Pusat melakukan intervensi, tidak hanya untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), juga fasilitas-fasilitas di kota-kota penyangga. Pada gilirannya, pembangunan di Samarinda akan sejajar dengan IKN," papar Junaidi kepada Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Lebih lanjut Junaidi menjelaskan, sport tourism yang dimaksud adalah mengombinasikan unsur edukasi, olahraga dan wisata melalui penambahan fungsi.

Sebut saja area-area yang dirancang untuk mengakomodasi event-event pameran, bazaar, belanja, konser musik, pendidikan, dan olahraga bersama.

Pembenahan awal yang dilakukan adalah memperbaiki lanskap menjadi lebih rapi, indah, dan nyaman agar masyarakat mau berkunjung.

Untuk merealisasikan penambahan fungsi ini, dibutuhkan dana lebih dari Rp 100 miliar yang sumbernya bisa berasal dari creative financing.

"Selain tentu saja, dari APBD dan juga dana CSR perusahaan serta kas. Pendanaan ini ditanggulangi dulu oleh pengelola," imbuh Junaidi.

Sementara perbaikan Stadion Utama Palaran berikut lapangan bolanya belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan Borneo FC selaku pemrakarsa perbaikan dan pembenahan stadion.

Junaidi memprediksi, anggaran akan jauh lebih besar menjadi sekitar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar.

Hal ini mencakup kebutuhan air, listrik, lanskap, jalan, penurunan muka tanah, kursi stadion, papan skor, antisipasi banjir, pengaspalan, dan pengecoran.

"Jauh dari kata mencukupi. Makanya kami harus inovatif dan kreatif mencari pendanaan," cetus Junaidi.

Strategi berikutnya yang akan dilakukan, menurut Junaidi, adalah pembenahan kualitas sumber daya manusia (SDM) supaya tanggap, cepat dan tepat mengambil keputusan.

Untuk itu, tegasnya, dia butuh sinergi, kolaborasi, dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan Pemerintah Kota Samarinda.

Termasuk membebaskan sementara biaya masuk kompleks stadion, agar dapat menarik minat warga. Saat ini, warga harus membayar retribusi Rp 3.000 per orang.

Angka proyeksi pendapatan yang masuk sekitar Rp 120.000 per bulan dari biaya sewa tempat Rp 2,5 juta per bulan.

Audit bangunan

Junaidi menjelaskan, sejatinya pemerintah telah mengusulkan building audit atau pemeriksaan bangunan-bangunan pada tahun 2016 untuk mengetahui tingkat kerusakan stadion.

"Perbaikan yang dilakukan akhirnya sebatas pengecatan Gedung GOR Serbaguna," ujar Junaidi. 

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat inflasi, angka proyeksi tersebut tidak mencukupi untuk seluruh kompleks seluas 88 hektar dengan 10 gelanggang.

Di atas semua itu, harap Junaidi, ke depan baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kota Samarinda tidak lagi membangun fasilitas-fasilitas dalam ukuran jumbo dan monumental, jika pemerliharaan dan perawatannya tidak optimal.

"Itu akan sangat mubazir. Manfaatkanlah yang ada dulu. Optimalisasi bangunan eksisting. Fasilitas dengan gedung baru tidak perlu di tengah kondisi seperti saat ini," tuntasnya.

https://ikn.kompas.com/read/2024/03/25/093052087/tak-mau-kalah-dari-ikn-pengelola-benahi-kompleks-stadion-palaran-jadi-sport

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke