Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Minggu Depan Harga Tanah di IKN Naik, Saat ini Rp 400.000-Rp 800.000

Kompas.com - 05/06/2024, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Di hadapan para investor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan prospek Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengacu pada kenaikan harga tanah yang terus berubah terus seiring pesatnya pembangunan infrastruktur.

Jokowi mempromosikan hal ini tidak saja kepada para pengusaha saat meresmikan peletakan batu pertama Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, juga saat meresmikan pembangunan Sekolah Al Azhar Summarecon Nusantara, Selasa (4/6/2024).

"Harga tanah di IKN saat ini antara Rp 400.000 sampai Rp 800.000 (per meter persegi). Di Balikpapan saja satu meter sudah Rp 15 juta, di Jakarta mencapai Rp 150 juta-200 juta. Harga ini bisa berubah, naik minggu depan," kata Jokowi.

Baca juga: Astra Biz Center Ketiga di Indonesia Hadir di IKN

Mulanya Jokowi menyampaikan, berinvestasi di IKN sama halnya dengan membeli masa depan.

Jangan dilihat kondisi IKN sekarang karena infrastruktur seperti Jalan Tol Balikpapan-IKN dan Bandara VVIP belum selesai dibangun.

Sehingga, saat ini dinilai merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di IKN karena harga tanahnya masih murah.

Namun ketika infrastruktur konektivitas dan transportasi itu selesai dibangun, dan perjalanan dari Balikpapan ke IKN hanya 45 menit saja, tentu harga lahan sudah melambung.

"Tapi harga itu (lahan IKN) saya sampaikan sekarang, besok bisa berubah, tergantung nanti Pak Kepala Otorita (IKN). Kalau yang minta banyak otomatis, kalau di demand-nya gede pasti harganya otomatis naik," tandasnya.

Baca juga: Presiden Resmikan Pembangunan Al Azhar Summarecon Nusantara Senilai Rp 200 Miliar

Jokowi juga mengungkapkan pemilik Emaar Properties dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) akan membeli lahan atau berinvestasi di IKN.

Namun, ia masih enggan menyebut nilainya karena masih belum ada tanda tangan investasi.

"Dia langsung komitmen tapi nggak saya sebut angkanya karena belum sign, saya belum mau ngomong kalau belum tanda tangan betul, tapi (nilai investasinya) gede banget dan akan kita tandatangani InsyaAllah nanti bulan Juli di Abu Dhabi atau di Dubai," terangnya.

"Artinya sekali lagi, setelah itu mungkin harga tanahnya bisa berubah supaya bapak ibu tahu saja," tutup presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com