Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Proyek Jumbo IKN, Awalnya Diremehkan, Kini Diandalkan

Kompas.com - 13/02/2024, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum bila sektor konstruksi selama puluhan dekade dianggap sebagai dunia maskulin yang didominasi laki-laki.

Namun, anggapan itu perlahan memudar ketika kita menelisik lebih dalam di proyek-proyek strategis nasional (PSN) yang tengah dikebut Pemerintah.

Ibu Kota Nusantara (IKN), contohnya. Proyek jumbo dengan status PSN berbiaya ratusan triliun ini, menempatkan perempuan di garda depan, dan sangat diandalkan.

Di KSO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP, dan PT Jaya Konstruksi Tbk (Jakon) yang menangani Jalan Tol IKN 3B Segmen KKT Kariangau-Sp Tempadung, terdapat 7 perempuan dari total 38 pekerja yang terlibat. Angka ini setara 15,91 persen. 

Baca juga: IKN Kota Spons, Peluang Memulihkan Ekosistem yang Telah Hilang

Sementara di proyek Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap I yang juga dikerjakan WIKA, terdapat 12 perempuan dari total 44 orang pekerja, atau ekuivalen 27,27 persen.

Adapun jumlah perempuan di proyek Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap I yang ditangani KSO PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP dan PT Markinah, terdapat sejumlah 7 orang dari total 30 pekerja, atau 23,33 persen.

Memang, secara persentase belum terlalu signifikan. Namun, peran mereka sangat diandalkan. Terutama dalam hal ketelitian, detail, dan penyelesaian tahap akhir.

Multimedia Designer PT PP Tbk Galang Sinu Susilo mengungkapkan, perempuan yang bekerja di proyek IKN, memiliki jiwa kepemimpinan, tangguh, tahan terhadap tekanan, disiplin, dan mau belajar.

"Termasuk dalam hal menerima masukan, kritikan, atau pun tuntutan harus bekerja tepat waktu. Mereka cenderung lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Itulah yang membuat mereka sangat bisa diandalkan," ungkap Galang kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2024).

Baca juga: Hotel Nusantara IKN Tembus Lantai 9, Siap Pre-Opening Juli 2024

Hal senada diungkapkan Schedule Project Control KSO WIKA-PP-Jakon untuk proyek Jalan Tol IKN 3B Segmen KKT Kariangau-Sp Tempadung, Hermawan Syahirul Alim.

Perempuan pekerja proyek konstruksi IKN KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Markinah untuk Paket Sumbu Kebangsaan Tahap I Sisi Barat.Galang Sinu Susilo Perempuan pekerja proyek konstruksi IKN KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Markinah untuk Paket Sumbu Kebangsaan Tahap I Sisi Barat.
Para perempuan yang berkarir di sektor konstruksi memiliki kepekaan, pengamatan yang tajam, dan berdedikasi tinggi.

Awalnya diremehkan

Salah dua perempuan yang tergabung dalam proyek IKN adalah Savira Ratnadila dan Ayu Noviani. 

Keduanya masing-masing bekerja untuk KSO WIKA-PP-Jakon untuk proyek Jalan Tol IKN 3B Segmen KKT Kariangau-Sp Tempadung sebagai administrasi kontrak dan administrasi produksi.

"Awalnya kami diremehkan. Dianggap enggak bisa kerja. Itu awal-awal kami bekerja. Namun, kini, mereka (laki-laki) mulai bergantung sama kami, dan segan. Kami sekarang jadi andalan," ujar keduanya kompak.

Baca juga: Bikin Batuk, Material Konstruksi IKN Berceceran di Jalan Negara

Menurut Savira dan Ayu, kehadiran mereka bukan semata untuk mengisi keterwakilan perempuan, melainkan karena memang memiliki passion yang tinggi.

Mereka memiliki kompetensi, skill, pengetahuan, analytical thinking, dan daya tahan yang bahkan dalam beberapa kasus, di atas para pekerja laki-laki.

"Ini bukan karena kesetaraan gender hingga kemudian kami menuntut perlakuan anti-diskriminasi. Ini lebih dari itu, jangan menganggap kami perempuan, lantas diberikan keistimewaan atau priviledge. Kami itu punya kemampuan, perlakukan kami setara," cetus keduanya.

Pengambil keputusan

Tak hanya di kalangan kontraktor pelaksana, perempuan di tubuh organisasi Otorita IKN (OIKN) pun tak kalah signifikan perannya.

Pada posisi tertingi OIKN, keterwakilan perempuan sebanyak 27,27 persen direpresentasikan oleh kehadiran tiga srikandi pada level strategis pengambil keputusan.

Ketiganya adalah Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Mia Amalia, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna Asnawati Safitri, dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Silvia Halim.

Sementara secara total keterwakilan perempuan di struktur organisasi OIKN sebanyak 15,38 persen dari 52 pejabat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com