Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal CRCC, Perusahaan China yang Memproduksi Kereta Otonom IKN

Kompas.com - 13/03/2024, 18:52 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - China Railway Construction Corporation Limited (CRCC) merupakan perusahaan konstruksi berbasis di Beijing, China, yang memproduksi kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) untuk dioperasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Perusahaan ini juga diketahui memiliki rekam jejak panjang, termasuk membangun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kereta otonom yang diproduksi CRCC memiliki satu trainset dengan tiga gerbong berkapasitas 300 penumpang. 

Baca juga: Tahun Ini, Kereta Otonom IKN Jalani Proses Proof of Concept

"ART yang dibangun tanpa menggunakan rel konvensional tapi rel virtual ini rencananya akan menjadi salah satu transportasi andal dan kita upayakan dapat menjadi transportasi masa depan di kota-kota besar di Indonesia," tutur Budi.

"InsyaAllah kita juga bisa lho menjadi negara pertama di luar RRC yang menggunakan ART ini," imbuh Budi.

https://www.instagram.com/p/C2BfFOYpnCI/?utm_source=ig_web_copy_link

Siapa CRCC?

Perusahaan yang didirikan pada 2007 ini melantai mencatatkan penawaran perdana di Shanghai dan Hong Kong pada bulan Februari 2008.

Dari pencatatan di bursa saham, mereka meraup dana publik 5,7 miliar dollar AS menjadikannya sebagai initial public offering (IPO) terbesar kedua pada tahun itu.

CRCC juga tercatat sering masuk dalam daftar 10 kontraktor terbesar di dunia berdasarkan pendapatan atau revenue versi Engineering News Record (ENR) Top 250 Global Contractor.

Baca juga: Hampir Tuntas, Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN

CRCC diketahui menempati posisi tiga besar sepanjang kurun 2019, 2021 dan 2022, dan 2023.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali menjelaskan, kereta otonom yang akan beroperasi di IKN ini akan memanfaatkan sensor sinyal dari marka jalan sehingga tidak membutuhkan lintasan rel (trackless) atau jalur khusus.

ART menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang.

Sementara kecepatan operasionalnya 40 kilometer per jam dan maksimal 70 kilometer per jam.

Nantinya, kereta tersebut beroperasi di kawasan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, dengan tahap pembangunan rute dilakukan dalam dua fase.

Adapun panjang jalur ART Fase I sekitar 1,2 kilometer, sedangkan panjang jalur Fase II adalah mencapai 5,2 kilometer.

 Baca juga: Ramai, Tiga Hari Libur Nyepi Tol Balsam Dilintasi 33.032 Kendaraan

Saat beroperasi nanti, jalur dan halte ART akan berbagi dengan Bus Rapit Transit (BRT). Menurut Budi, saat ini pembangunan ART berjalan sesuai rencana.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari laman resmi CRRC, kereta otonom pertama kali dikembangkan pada 2017.

Moda transportasi tersebut diperkenalkan pada Oktober 2017 di Kota Zhuzou, Provinsi Hunan, dan mulai beroperasi pada 2018.

Satu trainset kereta otonom terdiri atas tiga kereta dengan kapasitas hingga 300 orang. Sementara itu, satu rangkaian kereta dengan lima gerbong disebut dapat menampung hingga 500 penumpang.

Kereta otonom beroperasi di jalan raya seperti kendaraan bermotor lainnya melalui lintasan virtual yang telah ditentukan sebelumnya pada sistem.

Kereta ini memiliki kecepatan maksimum mencapai 70 kilometer per jam. Memiliki sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa awak (driverless).

Baca juga: BBT, Institusi Strategis Penyedia Lahan Bandara VVIP dan Tol IKN

Sensor-sensor tersebut juga berfungsi untuk mengidentifikasi lintasan virtual serta memantau kondisi jalan.

Kereta otonom dilengkapi dengan sistem persinyalan yang dirancang untuk memprioritaskan kereta pada jalan raya.

Otorita Kereta otonom akan memberikan instruksi ke lampu lalu lintas 100 meter sebelum mencapainya untuk menyesuaikan pergerakan lalu lintas dan memprioritaskan kereta otonom melintas tanpa halangan.

Moda transportasi berbasis listrik yang disalurkan melalui baterai ini dalam praktiknya, dilengkapi oleh perangkat pengisian daya cepat (fast charging) yang terdapat di setiap stasiun pemberhentian.

Daya pengisian maksimum kereta otonom mencapai 1.000 Ampere. Dengan pengisian daya selama 10 menit, kereta otonom buatan CRRC disebut dapat menempuh jarak mencapai 25 kilometer. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com