Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada IKN, Pengembang Kakap Nasional Incar Rp 600 Miliar Penjualan Rumah

Hal ini menyusul perkembangan ibu kota nusantara (IKN) yang semakin menunjukkan progres signifikan dan masif. Per 7 Januari 2024 saja konstruksi fisik infrastruktur Batch I sudah mencapai angka 70 persen, sementara Batch II sekitar 20 persen.

Lompatan strategis dimaksud, menurut Vice President Sinarmas Land East Indonesia (Kalimantan and Sulawesi) Limjan Tambunan, adalah dengan merilis tiga produk baru di perumahan Grand City, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ketiga produk baru ini masing-masing dua klaster hunian dengan rentang harga mulai dari Rp 1,8 miliar hingga Rp 4 miliar, dan satu produk komersial dengan kisaran harga Rp 4 miliar hingga Rp 6 miliar.

Selain produk anyar, perusahaan dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 21,8 triliun ini memperluas cakupan pasar atau catchment market dengan menyasar kalangan muda yang baru berumah tangga atau generasi Z yang baru menapaki karier selama setahun-dua tahun.

"Kami juga menyasar karyawan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan yang sebelumnya memang secara individu sudah banyak meminati produk kami," ungkap Linjan dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Selanjutnya adalah menjalin kolaborasi bersama perbankan menciptakan kemudahan pembayaran untuk konsumen dengan skema ringan.

Hal ini ditempuh, karena kinerja penjualan tahun 2023 didominasi oleh konsumen yang memilih skema KPR sebanyak 90 persen. Sementara yang memilih skema tunai keras atau tunai bertahap hanya 10 persen.

Incar Rp 600 Miliar

Dari sejumlah produk baru tersebut, Limjan optimistis, perusahaan dapat meraup peningkatan penjualan dari sebelumnya Rp 400 miliar pada 2023, menjadi Rp 600 miliar tahun ini.

Menurutnya, tren penjualan Grand City terus menunjukkan kurva positif bertumbuh sejak pandemi Covid-19 usai dan pembangunan IKN mengalami akselerasi.

Pada 2022, dia mengungkapkan, kinerja penjualan hanya Rp 250 miliar yang didominasi pasar lokal Balikpapan. Sementara setahun berikutnya, ketika sebagian fasilitas Grand City sudah terbangun, penjualan melesat menjadi Rp 400 miliar.

Motivasi pembelian adalah ingin memiliki pride, prestige atau gengsi. Karena, seperti kata Limjan, Grand City tidak hanya menjual properti, melainkan juga status sosial.

Tak mengherankan, jika kemudian, banyak konsumen yang sebelumnya telah memiliki aset di perumahan Balikpapan Baru yang juga dikembangkan Sinarmas Land, membeli aset kedua, ketiga atau bahkan keempat di Grand City.

Dengan pasar yang demikian antusias, perusahaan telah mempersiapkan Rp 200 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan tiga produk baru, penambahan fasilitas, dan juga prasarana lainnya.

Dengan menggenjot pembangunan, Limjan yakin, realisasi tahun ini bakal bertambah dan mempertebal target penjualan dari pasar baru, termasuk relokasi ASN ke IKN.

"Ini postur target kinerja penjualan yang bakal membesar di luar dari yang telah ditetapkan. Jadi, relokasi ASN ini yang akan dimulai secara efektif tahun depan, bisa kami 'tangkap' dengan maksimal," cetus Limjan.

Grand City sendiri dimulai pengembangannya pada 2014 lalu dengan area seluas 252 hektar. Sekitar 90 hektar di antaranya telah terbangun untuk kepentingan infrastruktur jalan, sarana dan prasarana utilitas, unit-unit hunian, dan juga komersial macam Palladium Business Park dan Food Center.

"Dan yang saat ini tengah dikembangkan adalah area CBD Grand City seluas 11 hektar dengan 5 lot komersial di gerbang Km 7 sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan crowd puller berupa 7Avenue Biztown," cetus Limjan.

Promosi tersembunyi

Kehadiran IKN, bagi perumahan ini merupakan hidden promotion. Sebab, kata Limjan, dari mana pun arah perjalanan bermula di Balikpapan menuju IKN, akan melintasi jalur utama Grand City.

"Posisi kami di tengah, antara pusat Kota Balikpapan, dan IKN. Kami juga bisa diakses dari Tol Manggar, dan kelak Tol Km 13 yang Juli nanti dioperasikan fungsional satu arah," papar Limjan.

Dengan demikian, ketika infrastruktur konektivitas tersebut beroperasi penuh, pihaknya dapat mengeklaim lokasi Grand City hanya berjarak 45 menit dari IKN.

"Kami sebagai pengembang sangat diuntungkan dan siap menghadapi kemajuan pesat IKN. Cadangan lahan masih banyak, dan konsep kami berbeda dengan kompetitor. Karena kami bermain di ceruk yang berbeda, landbank masih banyak," tuntas Limjan.

https://ikn.kompas.com/read/2024/01/31/161009787/ada-ikn-pengembang-kakap-nasional-incar-rp-600-miliar-penjualan-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke