Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain China, Taksi Terbang IKN Juga Dikerjasamakan dengan Korea

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi mengungkapkan hal itu saat Forum Akademik Nusantara, Jumat (8/3/2024).

"Ini merupakan pengembangan smart transportation. Taksi terbang yang dikerjasamakan dengan China berkapasitas dua penumpang. Kemarin sudah melalui tahapn uji coba di Curug, Tangerang," papar Ali.

Tak hanya itu, Ali melanjutkan, taksi terbang berikutnya yang akan menjalani tahapan uji coba adalah hasil kerja sama dengan raksasa Korea Selatan, Hyundai.

Kapasitas taksi terbang Hyundai yang merupakan bagian dari pengembangan intelligent transportation system ini maksimal lima penumpang.

Tak lupa pula, OIKN mengajak serta para insinyur dan ahli transportasi udara PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Menurut Ali, PTDI sudah mampu menghasilkan pesawat dan helikopter yang telah dipesan sejumlah negara.

"Nah ini, saya tawarkan para direksinya, bahwa IKN lingkupnya mode of transportation," jelas Ali.

Dia optimistis, transportasi cerdas di IKN akan jauh lebih efisien murah. Satu kali terbang dengan sky taxi  untuk jarak 100 kilometer dengan kecepatan hingga 200 kilometer per jam hanya dikenakan tarif Rp 750.000.

"Di dunia belum ada yang komersial seperti ini. Semua masih dalam rangka uji coba. Makanya, Indonesia harus bisa menjadi pemain utama (prime player)," cetus Ali.

Ali menambahkan, pada tahun ini juga akan diuji coba kereta otonom atau autonomous rail transit (ART).

Untuk diketahui, pembangunan IKN merupakan agenda besar yang mengedepankan pendekatan inovatif.

Konsep kota cerdas memiliki peranan penting dalam pembangunan IKN. Tidak hanya menciptakan lingkungan yang efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan kualitas hidup.

Kota cerdas mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.

Dalam konteks ibu kota baru, menerapkan konsep kota cerdas tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga menciptakan ekosistem yang memadukan teknologi untuk mencapai pembangunan holistik dan inklusif yang menjadi esensi dalam merancang ibu kota modern dan berkelanjutan.

Ali menuturkan, pemanfaatan teknologi untuk sky taxi dan ART merupakan bagian dari domain keenam yakni Smart Transportation and Mobility dalam pembangunan Kota Cerdas IKN.

Lima domain lainnya sebagai landasan strategis adalah Smart Governance, Smart Living, Smart Industry and Human Resources, Smart Built Environment and Infrastructure, dan Smart Natural Resources and Energy.

"Setiap domain memiliki tujuan spesifik yang bertujuan untuk mencapai sebuah Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berkualitas tinggi," tuntas Ali.

https://ikn.kompas.com/read/2024/03/10/154808087/selain-china-taksi-terbang-ikn-juga-dikerjasamakan-dengan-korea

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke