Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena IKN Kebutuhan Uang di Kaltim Naik 17,6 Persen, BI Siapkan Rp 4,7 Triliun

Angka ini meningkat 17,6 persen dibanding tahun 2023, dan menempatkan Kaltim dengan porsi 2,6 persen secara Nasional dari total Rp 197,6 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Budi Widihartanto mengungkapkan hal itu saat menjawab Kompas.com, usai peluncuran Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2024, di Samarinda, Senin (18/3/2024).

Menurut Budi, paling tidak kontribusi IKN sebesar dua persen dari pertambahan dan mobilitas penduduk.

"Sebelum akselerasi IKN, jumlah uang beredar di Kaltim senilai Rp 188,88 triliun. Oleh karena itu, jumlah uang kami siapkan lebih banyak dengan 343 titik penukaran," imbuhnya.

Budi memerinci, dari total uang yang disiapkan BI Kaltim untuk RAFI 2024 ini, porsi terbesar masih diedarkan di Samarinda yakni mencapai Rp 2,9 triliun, sementara Balikpapan Rp 1,87 triliun.

Menurutnya, masyarakat bisa menukarkan uang dengan jumlah maksimal Rp 4 juta per orang, mulai Senin 18 Maret hingga Jumat 5 April 2024.

Di Kaltim sendiri, selain bekerja sama dengan perbankan, juga akan disediakan kas keliling dengan titik sentral di Museum Kota Samarinda, halaman gedung DPRD, di Gerbang Tol (GT) Palaran, dan di Samarinda Square.

Khusus kas keliling beroperasi mulai pukul 10.00 hingga 13.00 Wita, dan di Samarinda Square mulai pukul 10.00-14.00 Wita.

Pemesanan dapat dilakukan melalui situs Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) pada situs https://pintar.bi.go.id.

"Simpel, tidak perlu antre. Bisa diambil tepat pada pukul yang ditentukan, tidak dikenakan biaya, dan aman karena uangnya berkualitas," urai Budi.

Program Serambi 2024 ini juga dilakukan dengan tujuan meminimalsiasi loket tak resmi, mencegah peredaran uang palsu, dan memangkas pungutan biaya yang dibebankan kepada masyarakat.

Sementara itu Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Kota Samarinda Sekretaris Daerah Kota Samarinda Ali Fitri Noor mendukung program Serambi BI.

Menurutnya, tren menjelang Ramadhan dan Idulfitri adalah peningkatan inflasi dan kebutuhan dana tunai.

"Oleh karena itu, Pemerintah Kota Samarinda siap mendukung BI memenuhi kebutuhan dana tunai, mudah didapatkan, dan aman dari perbankan yang direkomendasikan oleh BI dan Otoritas Jasa Keuangan," tutur Andi.

Dukungan ini dalam bentuk diterbitkannya Surat Edaran Wali Kota Samarinda Nomor 300/0671/011.04 tentang Larangan Pemasangan Gerai Zakat dan Penukaran Uang Lebaran.

Edaran tersebut turut mengatur pendirian gerai zakat di trotoar sebagai fasilitas umum (fasum) bagi pejalan kaki hingga daerah milik jalan (damija).

"Ini merupakan sinergi BI, perbankan, dan Pemerintah Kota Samarinda untuk menghindari kerugian peredaran uang palsu, dan meminimalisasi kejahatan di tengah masyarakat," cetus Andi.

Tekan inflasi 

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menuturkan, kegiatan Serambi yang merupakan kali kedua digelar ini diharapkan dapat menekan laju inflasi di Kaltim yang saat ini masuk dalam daftar 10 tertinggi di Indonesia.

"Kendati pertumbuhan ekonomi Kaltim Tinggi, namun tingkat inflasinya juga tinggi. Nah, jangan sampai aktivitas belanja yang tidak bijak mendorong inflasi," cetus Srwi Wahyuni.

Karena itu, dia juga menyambut baik inisiasi dan tugas serta tanggung jawab BI memberikan kemudahan karena uang tunai merupakan kebutuhan yang sangat penting masyarakat saat momen RAFI 2024.

"Kami berharap dengan adanya gelaran Serambi ini, masyarakat semakin mengenali dengan baik dan membelanjakan rupiah dengan bijak. Bahwa transaksi tidak hanya melulu tentang besaran nilainya, tapi bijak memperlakukannya," tuntas Sri Wahyuni.

https://ikn.kompas.com/read/2024/03/18/213535687/karena-ikn-kebutuhan-uang-di-kaltim-naik-176-persen-bi-siapkan-rp-47-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke