Menurut Savira dan Ayu, kehadiran mereka bukan semata untuk mengisi keterwakilan perempuan, melainkan karena memang memiliki passion yang tinggi.
Mereka memiliki kompetensi, skill, pengetahuan, analytical thinking, dan daya tahan yang bahkan dalam beberapa kasus, di atas para pekerja laki-laki.
"Ini bukan karena kesetaraan gender hingga kemudian kami menuntut perlakuan anti-diskriminasi. Ini lebih dari itu, jangan menganggap kami perempuan, lantas diberikan keistimewaan atau priviledge. Kami itu punya kemampuan, perlakukan kami setara," cetus keduanya.
Pengambil keputusan
Tak hanya di kalangan kontraktor pelaksana, perempuan di tubuh organisasi Otorita IKN (OIKN) pun tak kalah signifikan perannya.
Pada posisi tertingi OIKN, keterwakilan perempuan sebanyak 27,27 persen direpresentasikan oleh kehadiran tiga srikandi pada level strategis pengambil keputusan.
Ketiganya adalah Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Mia Amalia, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna Asnawati Safitri, dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Silvia Halim.
Sementara secara total keterwakilan perempuan di struktur organisasi OIKN sebanyak 15,38 persen dari 52 pejabat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.