Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Keuntungan Bisnis Hampers, Bisa Bangun Rumah hingga Kios Baru

Kompas.com - 17/03/2024, 18:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), terlebih Lebaran, memberikan bingkisan (parsel) makanan, oleh-oleh, atau pun kriya merupakan tradisi yang tak pernah terlewatkan.

Oleh karena itu, bisnis parsel atau kini beken dengan sebutan hampers senantiasa hidup dan tak lekang zaman.

Di Balikpapan, contohnya. Sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) sekaligus superhub Kalimantan Timur, berbisnis hampers memiliki potensi mendatangkan banyak keuntungan.

Baca juga: Balikpapan dan Samarinda, Dua Kota Penggerak IKN

Pemilik Tryada Craft Lili Komaryati mengatakan, market Balikpapan sangat besar. Permintaan terutama datang dari perusahaan-perusahaan, baik skala kecil maupun besar.

"Selain itu, secara individu atau pun keluarga-keluarga, mereka membutuhkan hampers untuk menjalin relasi, pertemanan, bisnis, sekaligus mempererat silaturrahim," ungkap Lili dalam perbincangan bersama Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Lili Komaryati, pemilik Tryada Craft, di workshop Batu Ampar, Kota BalikpapanKOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Lili Komaryati, pemilik Tryada Craft, di workshop Batu Ampar, Kota Balikpapan
Oleh karena itu, Tryada Craft yang terkenal sebagai UMKM penyedia kriya dari bahan daur ulang dan ramah lingkungan telah dibanjiri pesanan. 

Kendati Lebaran belum menjelang, pesanan hampers dengan beragam "isi" dan kemasan sesuai permintaan konsumen datang silih berganti melalui gawai Lili.

Hingga saat ini total sudah 50 paket yang masuk dengan rentang harga mulai dari Rp 175.000, Rp 250.000 hingga Rp 400.000.

Baca juga: Formasi Khusus 225.000 ASN di IKN, Putera Daerah Diberi Kesempatan Luas

Lili mengisahkan, mereka mengetahui Tryada Craft, sebagai spesialis kerajinan tangan daur ulang plastik dari platform media sosial.

Purwarupa bunga, dompet, clutchtotebag, dan lain-lain apparel perempuan yang terbuat dari plastik kresek, dan kain ecoprint menjadi keunggulan yang ditawarkan Tryada Craft.

Selain itu, hampers berupa seperangkat alat ibadah mulai dari tasbih, peci, mukena, Al-Qur'an mini, talycounter, sarung, juga difavoriti konsumen. Terutama kalangan kelas menengah.

Contoh hampers seperangkat alat ibadah dari Tryada CraftTryada Craft Contoh hampers seperangkat alat ibadah dari Tryada Craft
Sementara untuk konsumen milenial dan zilenial, biasanya memesan hampers dengan isi kue kering, coklat, atau aksesori berupa boneka, mug, lilin aromatheraphy, jepit rambut, dan alat tulis.

Sejak menggeluti bisnis kriya pada 2014 dan hampers pada 2019 atau setahun jelang Covid-19, Tryada Craft telah menjadi leader bagi komunitasnya, Jemari Group yang terdiri dari tujuh perajin.

Baca juga: Safari Ramadhan Resmi Dibuka, Rahmad Masud Pastikan Proyek Strategis Daerah Balikpapan Tetap Berlanjut

Bahkan, dari bisnis yang digelutinya secara mandiri dengan bengkel kerja (workshop) sederhana di Batu Ampar, Lili bisa membangun rumah baru.

Lokasinya persis di bawah rumah tua eksisting peninggalan mendiang sang suami. Praktis, dalam menjalankan bisnisnya, single mom yang murah senyum ini hanya dibantu oleh dua dari enam putra-putrinya.

Klien-klien Lili tak sembarang, di antaranya Astara dan Grand Jatra, dua hotel bintang lima. Kemudian perbankan, dinas-dinas pemerintahan, individu, mahasiswa, anak sekolah, bahkan orangtua-orangtua yang secara mendadak membutuhkan hasil karya Lili.

Contoh hampers makanan dari Nyonya RempahNyonyarempah Contoh hampers makanan dari Nyonya Rempah
Gurihnya bisnis hampers ini juga dirasakan oleh Alvy Muhaling. Perempuan manis asal Manado ini membuka bisnis yang sejatinya sudah ada sejak abad ke-11 di Perancis, tersebut pada 2015.

Awalnya, dia mengemas hampers dalam kemasan sederhana plastik mika dan kardus. Namun, seiring dengan tren yang tengah viral, Alvy kemudian memberanikan diri mengubah kemasan-kemasan konvensional menjadi lebih estetik dipandang.

"Besek adalah kekuatan produk saya. Kemasan ini terbuat dari bambu, ramah lingkungan. Ini lifestyle kalangan menengah modern ya yang memang sangat antusias dengan hal-hal berbau ramah lingkungan," ungkap Alvy kepada Kompas.com, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Hari Pertama Ramadhan di Balikpapan, Harga Beras, Telur dan Cabai Naik

Alvy bercerita, kendati harus memesan melalui platform komersial daring dari Pulau Jawa dengan harga tak murah, namun demi memuaskan permintaan pelanggan, semua dilakukan.

Dia melakoni semua ini berdasarkan hobi dan memang senang melihat pelangganya puas dengan produknya.

"Saya rela mengeluarkan belanja modal lebih untuk mengkreasikan produk kuliner dengan standar kualitas tinggi, baik dalam rasa, kemasan, maupun pelayanan," imbuh Alvy yang membuka dapur sendiri di kawasan Sepinggan Pratama.

Berbeda dengan Lili, Alvy memiliki keistimewaan di sektor kuliner tradisional khas Minahasa. ayam woku, ayam rica, perkedel jagung, dan lain-lain adalah kekuatannya.

Hampers kuliner dari Nyonya RempahNyonyarempah Hampers kuliner dari Nyonya Rempah
Dia menjamin, soal rasa tak kalah dengan restoran-restoran hotel bintang lima. Klaim Alvy ternyata bukan isapan jempol semata.

Hingga saat ini, jenama dagang UMKM "Nyonya Rempah" yang dirintisnya senantiasa menjadi opsi utama dari perbankan macam BNI, BRI, dan Mandiri, dan sejumlah perusahaan lainnya.

Tidak saja dalam hal hampers, juga penyediaan katering makan siang sehari-hari untuk para karyawan.

Bahkan, saat Covid-19 kurun 2021-2022, Alvy justru kebanjiran pesanan dari dua rumah sakit. Padahal, pada saat yang sama, banyak usaha sejenis gulung tikar.

Baca juga: 6 Isu Strategis Penguatan Kapasitas Balikpapan sebagai Kota Mitra IKN

Namun, Alvy memberanikan diri untuk menjadi "anti-mainstream". Justru dia dan sang suami mencari peluang melayani orang-orang yang memang tidak memiliki kemampuan memenuhi kebutuhannya akibat Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Puji Tuhan, dari bisnis hampers kuliner dan katering ini, saya punya tabungan dan berencana membuka kios baru. Rencananya buka di Balikpapan atau IKN. Kami sudah punya tanah di IKN," cetus Alvy.

Riset dan observasi

Adapun Barra's Kitchen yang didirikan oleh Devina Agustina, yang merupakan outlet oleh-oleh dan kuliner Balikpapan dengan spesialisasi creampuff, mulai mendiversifikasi usahanya di bidang hampers tahun ini.

Kenapa tertarik merambah bisnis hampers?

"Kami percaya diri masuk ke bisnis ini karena berbasis riset dan observasi. Bahwa produk-produk Barra's Kitchen bisa dijadikan sebagai hampers," ujar Devina kepada Kompas.com, Sabtu (16/3/2024).

Barra's Kitchen yang dirintis Devina Agustina dan Muhammad Ridwan kini merambah bisnis hampers, setelah memiliki 7 outlet di Balikpapan, Kalimantan Timur.KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Barra's Kitchen yang dirintis Devina Agustina dan Muhammad Ridwan kini merambah bisnis hampers, setelah memiliki 7 outlet di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain karena memang sudah memiliki basis pelanggan setia, Barra's Kitchen yang didukung tujuh outlet dan 50 karyawan, akan sangat mampu memenuhi permintaan pasar.

Barra's Kitchen, kata Devina, bukan sekadar menawarkan kudapan ringan creampuff, cinnamon rollchicken pastry, melainkan konsistensi dalam mempertahankan rasa, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen.

"Saya pernah membuang vla (untuk creampuff) senilai Rp 2 juta. Memang bukan sesuatu yang murah. Tapi, kalau sudah tersimpan lama di kulkas, dan rasa berubah, itu tidak akan saya gunakan," ungkap Devina.

Oleh karenanya, dia menjamin, Barra's Kitchen selalu membuat produk dengan bahan-bahan yang terjaga, segar, baru, dan segera.

Mafhum jika kemudian banyak permintaan yang datang kepada Devina untuk juga merambah hampers jelang Lebaran atau Idulfitri 1445 Hijriah ini.

Baca juga: Libur Nyepi, Tol Balikpapan-Samarinda Dilintasi 12.437 Kendaraan

Di Barra's Kitchen saat ini sudah tersedia tiga macam hampers untuk ditawarkan kepada pelanggan dengan harga serentang Rp 250.000 hingga Rp 700.000. 

Adapun isian hampers terdiri dari crunchypuff, creampuff, dan cookies yang dikemas menarik eyes catchy dalam keranjang dominan warna emas dan kuning.

Kualitas dan kepercayaan konsumen

Satu benang merah bisa ditarik dari para pebisnis tangguh ini, bahwa kualitas dan layanan di atas segalanya.

Karena itulah Muhammad Ridwan, suami Devina, menekankan, konsumen adalah raja. Bagaimanapun rewel dan nyebelin-nya konsumen, harus dinomorsatukan.

Bisnis di bidang ini harus ketat dengan keteraturan, kepastian, dan tentu saja level of service yang tinggi.

Deretan produk Barra's Kitchen di Outlet MT Haryono, Kota BalikpapanKOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Deretan produk Barra's Kitchen di Outlet MT Haryono, Kota Balikpapan
"Kami tidak pernah, dan tidak ingin mengecewakan konsumen. Kepercayaan merekalah yang membuat kami eksis, bahkan kami berencana ekspansi lagi sekitar 7-8 outlet lagi di Pulau Jawa terutama Surabaya," ujar Ridwan.

Tak hanya itu, imbuh Ridwan, jika sebelumnya tidak merambah bisnis hampers, karena ada permintaan konsumen dan melihat peluang demikian prospektif, Barra's Kitchen pun merilis tahun ini.

Lili dan Alvy pun sepemahaman. "Jangan pernah menolak atau mengatakan tidak pada konsumen. Penuhi saja dulu permintaan mereka, baru kita cari bagaimana cara memenuhinya".

Baca juga: BI Kawal Ketat Inflasi PPU dan Balikpapan Jelang Puasa, Ini Strateginya

Bahkan Lili harus pontang-panting hingga ke Samarinda mencari cetakan bantal kecil untuk memenuhi permintaan Astara dan Grand Jatra Hotel.

Demikian halnya Alvy yang harus banting tulang mencari besek dan bahan baku ketika pasokan langka di pasaran. 

Teladan lain yang bisa dipetik dari perjuangan ketiga usaha ini adalah ketangguhan (resilience) dan liat dalam mencari peluang dalam kondisi apa pun.

Terbukti ketiganya mampu bertahan melewati krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 dengan cara, keistimewaan, dan keunggulan masing-masing.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com