Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2024, 13:56 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan berkoordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam membangun gedung di IKN dengan menggunakan material kayu dan bambu rekayasa.

Hal ini sebagaiamana disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam rilis, Kamis (26/4/2024).

"Kami akan berkoordinasi dengan OIKN untuk mengunakan material kayu dan bambu rekayasa bangunan dan gedung di IKN dengan menggabungkan struktur baja beton," jelasnya.

Baca juga: Bila Tanah IKN Clean and Clear, AHY Terbitkan Sertifikat Hak Pakai

Menurut Iwan, material tersebut bisa digunakan untuk bagian interior wall panel, parket lantai, ceiling, meubelair, serta peralatan makan dari kayu dan bambu.

Iwan melanjutkan, potensi pemanfaatan material kayu dan bambu rekayasa untuk bangunan gedung dan hunian sangat besar dan memiliki peluang cukup baik.

Adanya ketersediaan material kayu dan bambu di Indonesia menjadi salah satu peluang yang harus dikembangkan sebagai hilirisasi produk dalam program penyediaan hunian layak, baik rumah tapak maupun vertikal.

"Peluang Indonesia untuk memanfaatkan material kayu dan bambu rekayasa untuk bangunan gedung dan hunian sangat terbuka lebar," ujar Iwan.

Baca juga: 30 Tahun Lagi, Kendaraan Otonom, Drone, dan Robot Lalu Lalang di IKN

Menurut Iwan, Kementerian PUPR selama ini juga telah melakukan riset dan penelitian terkait pemanfaatan kayu dan bambu untuk berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang ada.

Ke depan, tidak tertutup kemungkinan dengan semakin berkembangnya teknologi dan standarisasi material tersebut bisa digunakan untuk hunian.

Iwan menjelaskan, sebagai bentuk dukungan dalam isu lingkungan, pemanfaatan material berbasis bio atau bio-based material seperti kayu dan bambu memiliki emisi karbon yang terendah dibanding dengan jenis material lain.

Contohnya, material bangunan rumah dan gedung berbasis geo atau geo-based material seperti batu, pasir, bata, semen, dan logam yang secara signifikan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Hal tersebut menjadikan kayu dan bambu sebagai alternatif material bahan bangunan yang berpotensi sebagai substitusi beton dan baja baik untuk struktural maupun non struktural bangunan rumah dan gedung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com