Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pekerja IKN Kecewa, Tak Bisa Nyoblos di TPS Khusus 901 dan 902

Kompas.com - 14/02/2024, 13:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEPAKU, KOMPAS.com - Menjelang batas akhir pemungutan suara atau pukul 12.00-13.00 WITA, puluhan pekerja Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mendatangi TPS Khusus 901 dan 902 di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Mereka berkendara, berombongan. Ada yang menggunakan kendaraan bak terbuka atau pick-up, ada juga yang menggunakan bus kecil. 

Namun, mereka harus menelan kekecewaan karena tak bisa menyalurkan haknya untuk memilih calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 kali ini.

Samrul Sam, salah satu pekerja yang juga konsultan proyek pembangunan jalan seksi 6C-1 SP 3 ITCI Simpang 1B Sumbu Kebangsaan Timur KIPP dari WKP Consultant kecewa berat karena tidak bisa mencoblos.

Baca juga: Pemilu 2024 di TPS Khusus Pekerja IKN Dimulai Pukul 08.30 WITA

Samrul datang bersama seluruh pekerjanya yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan pick up.

"Saya sudah cek dan diberitahu bahwa saya pemilih terdaftar di DPT Makassar. Dan menurut KPU hanya dengan KTP-el dan sudah terdaftar di DPT tempat asal, saya bisa mencoblos. Namun, faktanya tidak bisa. Kami ini membangun ibu kota negara, berkontribusi aktif, masak tidak bisa mencoblos," gerutu Samrul.

Menurutnya, karena Petugas Pemungutan Suara (PPS) TPS 901 tidak bisa memberikan solusi alternatif, dia dan rombongan terpaksa kembali pulang ke mess pekerja.

"Hak suara kami hilang," cetusnya.

Dwi Lestari, mandor proyek dari KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Nindya Karya-Wiratman yang membangun Paket 1 Rusun Polri dan BIN.KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Dwi Lestari, mandor proyek dari KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Nindya Karya-Wiratman yang membangun Paket 1 Rusun Polri dan BIN.
Hal yang sama dialami Dwi Lestari, mandor proyek dari KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Nindya Karya-Wiratman yang membangun Paket 1 Rusun Polri dan BIN.

Menurut Dwi yang datang ke TPS 901 sejak pukul 08.00 WITA, dirinya tidak bisa mencoblos karena tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), atau pun Daftar pindahan.

"Saya kecewa, karena kami pekerja IKN yang jauh dari Malang, Jawa Timur. Harapannya, kami bisa ikut dalam catatan sejarah ikut Pemilu pertama di IKN," imbuh Dwi.

Baca juga: Bawaslu PPU Antisipasi Pelanggaran di TPS Khusus Pekerja IKN

Untuk itu, dia mengharapkan Pemerintah dan pihat terkait mempersiapkan Pemilu berikutnya dengan matang dan baik.

"Perbanyak kuota surat suara khusus untuk puluhan ribu pekerja IKN, perbanyak juga TPS-TPS khusus. Dengan demikian kami tidak kehilangan hak menyalurkan aspirasi (suara)," cetus Dwi.

Jemput bola

Terkait hal ini, Komisioner KPU PPU Bidang Informasi dan Data Wiwik Susiati menuturkan, sesuai regulasi, pihaknya hanya bisa mengakomodasi atau melayani pemilih yang sudah terdaftar sesuai alamat pada KTP dan melapor ke KPU baik Panitia Pemilih Kecamatan (PPK), maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di desa dan kelurahan. 

Komisioner KPU PPU Bidang Informasi dan Data Wiwik Susiati KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Komisioner KPU PPU Bidang Informasi dan Data Wiwik Susiati
Setelah mereka melapor, pihaknya akan mengecek, apakah benar mereka terdaftar di DPT asalnya. Selanjutnya jika terdaftar, pihaknya akan melayani dengan syarat para pekerja ini harus membawa surat bekerja, atau surat tugas bekerja di IKN dengan membawa KTP el.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kasih Jatah Duit Negara untuk IKN Rp 16 Triliun Per Tahun

Prabowo Kasih Jatah Duit Negara untuk IKN Rp 16 Triliun Per Tahun

News
Warga IKN Bisa Jajal Internet Starlink, Kecepatannya di Atas 70 Mbps

Warga IKN Bisa Jajal Internet Starlink, Kecepatannya di Atas 70 Mbps

News
Starlink Sudah Terpasang di IKN, Masyarakat Bisa Jajal Internet Cepat

Starlink Sudah Terpasang di IKN, Masyarakat Bisa Jajal Internet Cepat

News
Siapa Penanggung Jawab Pengelolaan Apartemen ASN di IKN?

Siapa Penanggung Jawab Pengelolaan Apartemen ASN di IKN?

Housings
Antisipasi Kemajuan IKN, Kaltim Dorong Sekolah Kejuruan Bermitra dengan Sektor Jasa

Antisipasi Kemajuan IKN, Kaltim Dorong Sekolah Kejuruan Bermitra dengan Sektor Jasa

Community
Uji Coba Starlink Resmi Diumumkan Saat 'Groundbreaking' Ke-VI IKN

Uji Coba Starlink Resmi Diumumkan Saat "Groundbreaking" Ke-VI IKN

News
Lusie Susantono: DWP Terbentuk Demi Kesejahteraan Anggota dan Keluarga OIKN

Lusie Susantono: DWP Terbentuk Demi Kesejahteraan Anggota dan Keluarga OIKN

Community
Badan Bank Tanah Perluas Lahan HPL untuk Bandara VVIP IKN Jadi 621 Hektar

Badan Bank Tanah Perluas Lahan HPL untuk Bandara VVIP IKN Jadi 621 Hektar

News
IKN Terkini, Tower Crane Lincah Menari, Lampu Proyek Gemerlap di Malam Hari

IKN Terkini, Tower Crane Lincah Menari, Lampu Proyek Gemerlap di Malam Hari

News
Minat Investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara Meningkat Berkat IKN

Minat Investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara Meningkat Berkat IKN

News
Tertarik 'Ecotourism' di IKN, IHG Jalin Komunikasi dengan Otorita

Tertarik "Ecotourism" di IKN, IHG Jalin Komunikasi dengan Otorita

News
Istana Negara IKN Dilapisi Beton Setebal 20 Cm dan Kaca Anti Peluru

Istana Negara IKN Dilapisi Beton Setebal 20 Cm dan Kaca Anti Peluru

News
'Groundbreaking' Ke-VI IKN Libatkan Sejumlah Nama Besar Sektor Pendidikan dan Lifestyle

"Groundbreaking" Ke-VI IKN Libatkan Sejumlah Nama Besar Sektor Pendidikan dan Lifestyle

News
OIKN Sukses Tarik Minat 8 Raksasa Teknologi Dunia Bangun Command Center Ultimate

OIKN Sukses Tarik Minat 8 Raksasa Teknologi Dunia Bangun Command Center Ultimate

News
Ada Proyek Jumbo IKN dan RDMP, Penduduk Balikpapan Diproyeksikan 856.000 Jiwa

Ada Proyek Jumbo IKN dan RDMP, Penduduk Balikpapan Diproyeksikan 856.000 Jiwa

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com