Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kondisi inflasi terkini Kabupaten Penajam menunjukkan perbaikan secara bulanan. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten PPU pada bulan Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen secara bulanan.

Angka ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan bulan Januari yang sebesar 0,77 persen. Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kabupaten PPU tercatat sebesar 3,71 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 2,75 persen dan inflasi gabungan empat kota di Provinsi Kalimantan Timur (3,28 persen).

Sementara IHK Kota Balikpapan pada bulan Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan.

Baca juga: Kenapa Tak Ada Investor Swasta di Groundbreaking Lima IKN?

Capain tersebut lebih rendah dibandingkan bulan Januari 2024 yang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 3,22 persen.

Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi gabungan empat kota di Provinsi Kalimantan Timur (3,28 persen) namun lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (2,75 persen).

Tingkat inflasi tahunan yang masih cukup tinggi tersebut disebabkan oleh pasokan bahan pangan yang mayoritas didatangkan dari luar Balikpapan.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena volatilitas harga pangan sangat dipengaruhi oleh dinamika harga di luar Balikpapan.

Untuk itu, upaya menciptakan kemandirian pangan menjadi agenda prioritas yang perlu disinergikan dengan semua pemangku kepentingan.

Baca juga: AS Hibahkan Dana Rp 39 Miliar buat Pembangunan IKN

Adapun komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Februari 2024 antara lain beras, angkutan udara, ikan layang, udang basah, dan sawi hijau.

Kenaikan harga beras disebabkan oleh bergesernya masa panen serta adanya kejadian banjir yang melanda daerah pemasok.

Sedangkan inflasi angkutan udara didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara oleh beberapa maskapai khususnya low-cost carrier sejalan dengan kenaikan permintaan ditengah mobilitas masyarakat yang meningkat.

Adapun kenaikan harga ikan layang berkaitan dengan hasil ikan tangkap yang menurun. Sementara kenaikan sawi hijau disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga menurunkan produksi.

Kendati demikian, Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Robi Ariadi mengajak semua pihak bersyukur, laju inflasi di Kota Balikpapan tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara lain daging ayam ras, tomat, bawang merah, bayam, dan minyak goreng.

Baca juga: Otorita Gelar Market Sounding buat Investor Perumahan IKN

Ke depan hal ini harus terus diwaspadai. Terutama masih tingginya harga beberapa komoditas pangan khususnya beras dan cabai merah di tengah pasokan yang belum stabil.

"Potensi peningkatan demand untuk berbagai komoditas pangan dan jasa di Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU juga patut dikawal ketat menjelang Hari besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 2024," tutur Robi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com