Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2024, 11:02 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada bulan Maret 2024 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).

Meskipun relatif tinggi secara bulanan jika dibandingkan bulan sebelumnya, namun secara tahunan inflasi Balikpapan cukup terjaga di rentang target 2,5 persen ± 1 persen yaitu di level 2,95 persen (yoy).

Angka tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 3,05 persen (yoy) dan inflasi gabungan 4 Kota IHK di Provinsi Kalimantan Timur 3,03 persen (yoy).

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Inflasi Semakin Menggila

Komoditas penyumbang inflasi Kota Balikpapan masih didominasi oleh kelompok makanan,
minuman dan tembakau. Di antaranya beras, ikan layang, cabai rawit, telur ayam ras.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan Robi Ariadi menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan oleh gabungan faktor pasokan dan permintaan.

"Kenaikan permintaan terjadi seiring meningkatnya konsumsi periode Ramadhan, sementara sisi pasokan didorong oleh bergesernya masa panen serta musibah banjir yang melanda beberapa daerah pemasok di luar Balikpapan," terang Robi, Selasa (2/4/2024).

Sedangkan kenaikan harga ikan layang disebabkan hasil ikan tangkap yang menurun karena kendala cuaca. 

Sementara itu, kenaikan harga cabai rawit disebabkan penurunan jumlah produksi sejalan dengan belum masuknya musim panen.

Baca juga: Dampak IKN, Butuh Upaya Ekstra Kawal Inflasi di Kalimantan

Selanjutnya, inflasi telur ayam ras didorong selain karena tingginya permintaan, juga karena ketersediaan stok pakan ternak yakni jagung pipil yang terbatas dan harga yang tinggi.

Selain komoditas pangan, terdapat komoditas non-pangan yang terdeteksi menyumbang andil cukup tinggi juga yaitu emas perhiasan.

Kenaikan emas perhiasan didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri dan juga kenaikan harga global didorong oleh ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve untuk melakukan pemangkasan suku bunga.

"Di sisi lain kita patut bersyukur, laju inflasi di Kota Balikpapan tersebut tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara lain angkutan udara, tomat, sawi hijau, bawang merah, dan kangkung," ungkap Robi.

Deflasi angkutan udara

Sedangkan deflasi angkutan udara disebabkan banyaknya program diskon tiket oleh beberapa maskapai dalam rangka menyambut periode lebaran 2024.

Seiring dengan hadirnya Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022 oleh BPS, terdapat penambahan kota sample inflasi baru di wilayah kerja Bank Indonesia Balikpapan yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang mulai rilis per Januari 2024.

Baca juga: Mahalnya Tiket Pesawat akibat Aktivitas IKN Dorong Inflasi di Kaltim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com