Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahalnya Tiket Pesawat akibat Aktivitas IKN Dorong Inflasi di Kaltim

Kompas.com - 10/03/2024, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Mahalnya tiket pesawat di batas atas seiring tingginya aktivitas ekonomi di Ibu Kota Nusantara (IKN) mendorong inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Februari 2024 mencapai 0,27 persen secara bulanan dan 3,28 persen secara tahunan.

Selain tingginya tiket pesawat, faktor lain yang menjadi penyebab inflasi adalah momen peringatan hari besar keagamaan serta kenaikan harga beras.

Kenaikan harga tiket pesawat sejumlah maskapai terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan pada momen libur imlek dan peringatan Isra Miraj.

Baca juga: Pertama di Kalimantan, Niro Granite Indonesia Tangkap Peluang IKN

Sementara itu kenaikan harga beras dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan sebagai dampak pergeseran masa panen.

Kenaikan harga beras menjadi komoditas penyumbang inflasi utama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 6,95 persen secara bulanan dan andil 0,10 persen secara bulanan.

Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, selain pergeseran masa tanam, kenaikan harga beras juga terjadi akibat penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) Provinsi Kalitim yang sebelumnya lebih rendah dari Provinsi Kalimantan lainnya.

Ikan-ikanan juga menjadi penyumbang inflasi pada kelompok ini. Seperti ikan layang dan ikan tongkol mengalami kenaikan harga sebagai dampak gelombang tinggi.

"Di sisi lain, terdapat koreksi harga komoditas yang menahan laju inflasi yaitu daging ayam ras, tomat, bawang merah, cabai rawit, dan jagung manis," ujar Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Cara Bandara Sepinggan Raup Penyewa Ritel dari Peluang Masifnya IKN

Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim.

Hal ini dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan beras, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda telah melaksanakan pendistribusian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Selain itu, BI Kaltim bersama Forkopimda Berau mendorong penguatan pasokan beras melalui pelaksanaan panen padi bersama di Berau.

Sedangkan untuk menjaga keterjangkauan harga, telah dilakukan operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Samarinda.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, penguatan komunikasi antar TPID di Provinsi Kaltim juga terus dilakukan melalui High Level Meeting di Kota Bontang dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Baca juga: 70 Tower Rusun ASN di IKN Garapan China & Malaysia Dibangun Tahun Ini

Selain itu, pelaksanaan Rapat Koordinasi Wilayah TPID Kaltim dalam rangka penguatan inovasi Early Warning System untuk melacak inflasi daerah.

Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi untuk menjaga stabilitas inflasi yang mengacu pada strategi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang Efektif (4K).

"Inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera," tuntas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com