NUSANTARA, KOMPAS.com - Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan salah satu bangunan high profile yang proses pembangunannya harus melalui sejumlah tahapan persetujuan.
Mulai dari jenjang tertinggi Presiden, Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara, Pasukan Pengamanan Presiden, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Manajemen Konstruksi Induk, sebelum kemudian dieksekusi pembangunannya oleh pelaksana konstruksi.
Baca juga: Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara IKN Siap Gelar HUT RI
Hal ini karena Istana Negara termasuk dalam obyek vital Nasional yang harus dijaga marwah dan kewibawaannya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, hingga Mei 2024, progres konstruksi fisik Istana Negara yang merupakan yang merupakan tempat Presiden Republik Indonesia menerima tamu-tamu kenegaraan, sudah mencapai progres 67 persen.
Bentuknya merefleksikan Burung Garuda yang dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan pada wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi sejumlah 34 pilar.
Baca juga: Menengok Apartemen Khusus Paspampres di IKN, Serba Canggih dan Modern
Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan.
Selain itu, bangunan dengan nilai kontrak Rp 1,34 triliun ini juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.
"Istana Negara ditargetkan Juni sudah selesai," cetus Basuki.
Baca juga: Menembus Terowongan Multi Utilitas IKN, Rapi dan Dilapisi Epoksi
Bangunan yang konstruksinya dikerjakan KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Wika (Persero) Tbk ini mengadopsi konsep smart building.
Terdapat elemen otomatisasi pada bangunan seluas 19.085 meter persegi dengan lahan 25.154 meter persegi ini.
1. Sistem Alarm Kebencanaan
Sistem alarm ini mendeteksi kebakaran menggunakan detektor panas dan asap serta alat pemadam api otomatis.
Selain itu, menggunakan sistem pemadaman api dengan gas ramah lingkungan yang telah berstandar Underwriters Laboratories (UL) Listed.
2. Sistem Kamera Pengawas
Pengawasan video secara live atau real time berjalan penuh selama 24 jam setiap hari dari semua area Istana Negara.
3. Sistem Kontrol Akses
Sistem kontrol pengendalian pintu-pintu dan titik akses secara otomatis dilakukan dari pusat pengendali.
4. Sistem Kelistrikan
Pencatatan penggunaan listrik, monitor, dan status panel, terintegrasi pada sistem kontrol.
5. Sistem Pencahayaan Otomatis
Lampu penerangan menggunakan sensor cahaya, gerak, dab kontrol melalui Battery Management System (BMS).
Efisiensi pada sistem pencahayaan juga dikontrol melalui sistem KNX yakni teknologi kontrol bangunan yang digunakan dalam otomatisasi bangunan untuk mengatur pencahayaan, AC, sistem keamanan, dan perangkat listrik.
6. Sistem Pengondisian Udara
Penggunaan sistem pendinginan udara melalui Air Handling Unit (AHU), dan Variable Air Volume (VAV), yang terintegrasi dengan BMS.
Selain itu juga terdapat Ventilating Air Conditioning (VAC) System sentra dengan menggunakan Dedicated Outside Air System (DOAS) yang telah didesain untuk memenuhi standar green and smart building.
7. Sistem Air Minum
Sistem ini digunakan untuk mengamati kapasitas tangki air dan status pompa serta pencatatan penggunaan air minum.
8. Sistem Air Limbah
Sistem ini digunakan dalam pengamatan status pengelolaan air limbah serta pencatatan penggunaan air hasil daur ulang.
9. Sistem Transportasi Dalam Gedung
Sistem ini digunakan dalam pelaksanaan monitoring posisi elevator berdasarkan lantai.
10. Integrated Building Management System (IBMS)
IBMS merupakan sebuah teknologi untuk memonitor dan mengontrol berbagai informasi dan mengoptimalkan kondisi di dalam gedung dari sejumlah sistem untuk mendapatkan kinerja.
Informasi ini kemudian digunakan untuk mengotomasi berbagai proses, mulai dari pemanasan dan ventilasi, hingga sistem tata udara, sistem pencahayaan, dan keamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.