Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2024, 21:22 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

NUSANTARA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyatakan komitmennya untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan proyek perumahan atau rumah susun (rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Sekuritas dan Pembiayaan SMF Heliantopo dalam konferensi pers SMF di Graha SMF, Jakarta, Kamis (4/4/2024).

"Di dalam program IKN, SMF membantu pemerintah untuk menyiapkan proyek dalam skema KPBU, dalam penyiapan proyek, kemudian sampai dengan nanti proyeknya berjalan," tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, SMF akan bekerja bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

Jelasnya, saat ini ada 6 calon investor yang potensial untuk melaksanakan proyek sektor perumahan di IKN dengan skema KPBU.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan penugasan dari Kementerian Keuangan untuk bersama-sama dengan SMI melaksanakan Project Development Facility (PDF) di ibu kota negara baru tersebut.

"Perkembangannya nanti kita berikan datanya," ucap Ananta.

Baca juga: Otorita IKN Sambut Baik Pembangunan Kereta Cepat Trans-Borneo

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kompas.com, total rusun ASN yang akan dibangun dengan skema KPBU ini mencapai 166 tower rusun dan 159 rumah tapak ASN di IKN.

Badan usaha yang terlibat berasal dari dalam dan luar negeri. Badan usaha dari dalam negeri, antara lain PT Summarecon Agung Tbk dengan 6 tower, PT Perintis Triniti Properti Tbk 8 tower, PT Nindya Karya 8 tower, PT Intiland Development Tbk 109 tower, PT Ciputra Development Tbk 10 tower dan 20 rumah tapak, serta Rockfields yang masih dikonfirmasi.

Kemudian badan usaha luar negeri, meliputi Citic Construction dari China yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan 60 tower rusun untuk pegawai Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Maxim dari Malaysia 10 tower, dan IJM dari Malaysia 20 tower.

Adapun total nilai investasi dari proyek jumbo tersebut masih fluktuatif, namun diperkirakan belanja modalnya akan mencapai lebih kurang Rp 50 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com