Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2024, 07:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Terdapat tiga perusahaan skala besar yang terlibat dalam transformasi hutan tanaman industri (HTI) di ibu kota nusantara (IKN), Kalimantan Timur, menjadi hutan hujan tropis.

Transfomasi ini telah dimulai saat groundbreaking Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara yang dilaksanakan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Sub-WP 1A pada Rabu (20/12/2023).

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Multi Harapan Utama (MHU), PT Tirta Investama (Danone Indonesia) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITM). 

Perusahaan-perusahaan ini memberi perhatian khusus mengenai pelestarian alam dan keanekaragaman hayati serta pembangunan yang berkelanjutan.

Siapa trio entitas bisnis tersebut?

Baca juga: Infrastruktur Sekolah Negeri di IKN akan Diperbaiki

MHU merupakan anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI). MMSGI dikenal sebagai perusahaan energi berkelanjutan yang mempunyai tiga pilar bisnis utama yaitu MMS Resources, MMS Land dan MMS Solution dengan lokasi yang tersebar di Indonesia.

Dikutip dari laman resminya, MHU merupakan salah satu portofolionya yang memegang lisensi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Kalimantan Timur yang berada di bawah MMS Resources.

MMSGI berawal dari MMS Resources yang bergerak di bidang perdagangan dan pertambangan batubara, berkembang dan melakukan diversifikasi bisnis ke sektor properti melalui MMS Land dan bisnis berkelanjutan dengan MMS Solution.

Melalui tiga pilar tersebut, MMSGI mempunyai visi untuk terus mendukung pengembangan Indonesia yang lebih hijau untuk masa depan yang lebih baik serta menjadi perusahaan energi berkelanjutan yang tepercaya.

Dalam kaitannya turut berkontribusi membangun IKN, MHU mengembangkan 30 hektar area Miniatur Hutan Hujan Tropis. Selain itu, MHU juga turut serta membangun kawasan Hutan Lindung seluas 1.000 hektar.

Partisipasi MHU merupakan salah satu wujud nyata implementasi nilai Perusahaan yang diturunkan dari MMSGI sebagai perusahaan induk.

Kesempatan ini merupakan momen yang membanggakan, Perusahaan dapat berkontribusi dalam program landmark pemerintah untuk Indonesia yang lebih hijau.

Peresmian Miniatur Hutan Hujan Tropis di IKN Nusantara oleh Presiden Joko Widodo. DOK. PT TIRTA INVESTAMA Peresmian Miniatur Hutan Hujan Tropis di IKN Nusantara oleh Presiden Joko Widodo.
CEO MMS Group Indonesia Sendy Greti mengatakan MMSGI dan seluruh ekosistemnya mempunyai visi untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini kami merasa terhormat dapat berkontribusi langsung dalam program yang mendukung Pembangunan IKN sebagai Kota Hutan Berkelanjutan yang sejalan dengan agenda Indonesia Net Zero Emission 2060," tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, COO MHU Faiz Fauzan mengatakan, IKN sebagai Kota Hutan Berkelanjutan merupakan program strategis pemerintah, selalu siap didukung perusahaan.

Terlebih hal ini sejalan dengan prinsip induk perusahaan. Selain penanaman pada area hutan hujan tropis, rumah kayu pintar pada area Rumah Galeri juga dibangun oleh UMKM lokal binaan MHU.

Sementara PT Tirta Investasma (Danone Indonesia) merupakan sebuah perusahaan pelopor air mineral dalam kemasan (MDK) di Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada 1973 oleh Tirto Utomo dan kemudian menjalin kemitraan strategis dengan Danone pada 1998.

Dikutip dari laman resminya, PT Tirta Investama memiliki visi ingin menjadi inspirasi kepada masyarakat Indonesia mengenai hidrasi yang sehat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, perusahaan ini memproduksi AMDK dan minuman ringan non karbonasi yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Baca juga: Ada IKN, Balikpapan Makin Prospektif dan Diincar Konsumen Luar Pulau

Adapun PT Indo Tambangraya Megah (ITM) adalah perusahaan energi yang berintikan inovasi, teknologi, inklusi, dan keberlanjutan.

ITM didirkan pada 1987 yang kemudian berkembang menjadi perusahaan energi terkemuka. Tambang-tambang ITM berada di Kalimantan Timur, Selatan, dan Tengah yang dikelola oleh anak-anak perusahaan yaitu PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bharinto Ekatama, dan PT Jorong Barutama Greston.

Anak usaha lainnya yang berkaitan dengan pertambangan termasuk PT Kitadin yang saat ini tengah memasuki masa tutup tambang, sedangkan PT Nusa Persada Resources, PT Graha Panca Karsa, dan PT Tepian Indah Sukses berada dalam tahap pra-produksi.

Dikutip dari laman resminya, ITM memproduksi batu bara termal berkalori sampai 7.300 kkal/kg dengan kandungan abu dan belerang yang relatif rendah.

Batu bara ITM pada umumnya digunakan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara di pasar domestik dan mancanegara.

Kota hutan berkelanjutan

Sebagaimana diketahui, IKN dirancang menjadi kota hutan berkelanjutan yang mempunyai target kota pertama nol emisi di Indonesia pada 2045.

Hal ini tentu memerlukan kolaborasi yang kuat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari aparatur sipil negara, lembaga masyarakat, mitra pembangunan, hingga perusahaan swasta.

Miniatur Hutan Hujan Tropis NusantaraOIKN Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara
Otorita IKN (OIKN) pada awal Desember 2023 telah merilis Nusantara's Net Zero Emission Strategy, sebuah dokumen yang menunjukkan komitmen kota ini untuk ikut ambil bagian dalam upaya global mengakselerasi aksi iklim.

IKN menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) sebagai panduan untuk menjadi model kota hijau dan berkelanjutan pada masa depan.

IKN sebagai kota berkelanjutan dan pusat inovasi hijau yang berfokus terhadap pengurangan emisi karbon. OIKN melalui Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam bersama mitra pendukung lainnya melakukan transformasi Hutan Tanaman Industri (HTI) menjadi hutan hujan tropis dalam mewujudkan kota hutan berkelanjutan IKN.

Agenda tersebut merupakan bagian dari prinsip pembangunan IKN yang didesain untuk memiliki kapasitas lebih dari 65 persen kawasan hutan tropis dari total luas lahan 256.000 hektar.

Program reforestasi IKN ditandai dengan pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis pada lahan seluas 97 hektar yang terdiri dari areal hutan hujan tropis, rumah galeri, taman hutan dan area pendukung lainnya.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com