Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

April 2024 Dimulai "Exercise" Pelaksanaan Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Kompas.com - 02/02/2024, 10:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya memastikan persiapan latihan atau exercise pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, dilakukan pada April 2024.

Hal ini menyusul perkembangan konstruksi fisik Istana Negara dan Lapangan Upacara di Kawasan Istana Presiden Ibu Kota Nusantara (IKN) per Kamis 1 Februari 2024 yang masing-masing telah mencapai angka 58 persen, dan 80 persen.

Baca juga: Rumah Jabatan Menteri, Serba Canggih dengan Teknologi Smart Home

"Jadi, bulan April nanti, kami sudah melakukan exercise dan persiapan-persiapan terkait pelaksanaan upacara nantinya. Harapannya Istana Negara dan Lapangan Upacara bisa berfungsi pada 17 Agustus 2024," ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra, dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com, di IKN, Kamis (1/2/2024).

Selain Istana Negara dan Lapangan Upacara, pekerjaan yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya di Kawasan Istana Presiden adalah Istana Presiden, gedung Sekretariat Presiden, dan bangunan pendukung lainnya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra KOMPAS.com/Hilda B Alexander Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra
Sementara di kawasan lainnya, Ditjen Cipta Karya juga tengah mengakselerasi konstruksi Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) 1, Gedung Kemenko 2, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, dan Kementerian Sekretariat Negara, serta Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni).

Indra mengungkapkan, secara umum, pekerjaan Ditjen Cipta Karya yang mencakup sektor gedung, penataan kawasan, dan infrastruktur telah menunjukkan progres rata-rata 60,7 persen.

Khusus Istana Presiden yang dilengkapi bilah burung garuda yang dikerjakan fabrikator-fabrikator di Bandung, perkembangannya sekitar 66 persen.

"Dari total 85 persen 4.650 bilah burung garuda dalam 465 modul yang sudah terfabrikasi dan on site (sampai di lokasi proyek), sebanyak 55 persen di antaranya telah terpasang pada Istana Presiden," jelas Indra.

Gedung Kemenko 4 sedang dalam tahap konstruksi, Kamis (1/2/2024). Terlihat dari jembatan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap IKOMPAS.com/Hilda B Alexander Gedung Kemenko 4 sedang dalam tahap konstruksi, Kamis (1/2/2024). Terlihat dari jembatan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap I
Pembangunan Istana Presiden ini dikerjakan sejak November 2022 oleh pelaksana konstruksi KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan total alokasi anggaran Rp 1,56 triliun yang bersumber dari APBN.

"Oleh karena itu, kami concern akhir Juni 2024 Istana Presiden, Istana Negara, dan Lapangan Upacara bisa berfungsi secara optimal," imbuh Indra.

Sedangkan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) menunjukkan capaian 96 persen, dan akhir Februari 2024 ditargetkan tuntas 100 persen.

Saat ini, masih dilakukan perapian-perapian, penanaman pohon, penataan lanskap rumput, dan arsitektural.

Secara filosofis, Sumbu Kebangsaan menjadi simbol hubungan harmonis antara alam, manusia dan nilai luhur kebudayaan.

Plaza Seremoni di Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024) telah mencapai progres konstruksi 96 persen.KOMPAS.com/Hilda B Alexander Plaza Seremoni di Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024) telah mencapai progres konstruksi 96 persen.
Nantinya, kawasan tersebut secara imaginer akan menghubungkan Istana Presiden hingga Mangrove Ecopark melalui serial ruang terbuka.

Mulai dari Plaza Seremoni, Plaza Sipil/Bukit Bendera, Plaza Bhinneka, Science and Tech Park, Plaza Adi Budaya, Plaza Pertunjukan, hingga Plaza Demokrasi.

Indra memaparkan, pekerjaan penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) dilakukan secara bertahap dengan mekanisme design and build sejak Desember 2022.

Penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I terbagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona 1 yang meliputi Wetland bagian Utara dan Gedung Visitor Center.

Lalu Zona 2 terdiri dari Ceremonial Lawn, Gedung Retail & Gallery, Plaza Timur, Plaza Barat, dan Bangunan Toilet & Service.

Penataan lanskap di Sumbu Kebangsaan Tahap I Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN)KOMPAS.com/Hilda B Alexander Penataan lanskap di Sumbu Kebangsaan Tahap I Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN)
Selanjutnya, Zona 3 yang meliputi Central Promenade, Forest Walk, Forest Trail, Mini Ampitheater, dan Wetland bagian Selatan. Kemudian, Zona 4 dan Zona 5 terdiri dari Shared Street.

Penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), dengan Konsultan Manajemen Konstruksinya oleh PT Virama Karya (Persero) KSO PT Laras Sembada, dengan nilai kontrak sebesar Rp 365,8 miliar.

Super prioritas

Kendati ada banyak tantangan dinamis teknis dan non-teknis di lapangan, seperti jauh dari aksesibilitas kota, ketersediaan material konstruksi, cuaca, dan reforestasi agar kawasan IKN tetap lestari, namun hal itu dapat diatasi melalui sejumlah formula dan strategi.

Di antaranya memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi antar-pemangku kepentingan. Hal ini penting dilakukan karena IKN merupakan proyek super prioritas.

Gedung Kementerian Koordinator 4 tengah dalam percepatan konstruksi, Kamis (1/2/2024).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Gedung Kementerian Koordinator 4 tengah dalam percepatan konstruksi, Kamis (1/2/2024).
"Kami harus lari cepat dan terukur. Oleh karena itu, koordinasi penting. Jangan sampai masalah koordinasi menghambat proses tercapainya target penyelesaian. Kami juga selalu menginventarisasi kendala-kendala itu sehingga bisa dicarikan formula yang komprehensif," cetus Indra.

Untuk diketahui, di Kawasan Istana Presiden dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terdapat hampir 53 paket yang dikerjakan secara bersama, dalam waktu yang sama, dan di lokasi yang sama.

Percepatan lain yang dilakukan adalah menerapkan pola kerja tiga shift dengan tujuh jam per shift seraya menambah personil menjadi 10.000 orang.

"Untuk mengakomodasi para pekerja konstruksi ini, tentu saja kami menyediakan hunian layak dan melayani mereka sebaik-baiknya, agar mereka juga bisa bekerja dengan baik dan mampu merealisasikan proyek super-prioritas ini dengan tuntas pada akhir 2024 nanti," beber Indra.

Railing dengan kandungan lokal kombinasi kayu ulin dan besi hollow menjadi visualisasi yang menarik atensi di Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Railing dengan kandungan lokal kombinasi kayu ulin dan besi hollow menjadi visualisasi yang menarik atensi di Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024).
Karena bersifat super prioritas, Kementerian PUPR membentuk satu tim khusus untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pekerjaan di lapangan.

Selain itu, terdapat pula manajemen konstruksi yang melakukan pengawasan pada masing-masing perusahaan kontraktor, dan di tingkat balai terdapat pejabat pembuat komitmen (PPK) serta satuan kerja (satker) untuk pengendalian.

Kemudian di tingkat satuan tugas (satgas) ada dua tim yakni satgas perencanaan dan satgas pelaksanaan.

"Kami semua mrumuskan tantangan dan kendala yang diinventarisasi setiap hari untuk memastikan pekerjaan konstruksi IKN memenuhi aspek kualitas tinggi, estetik, dan berkelanjutan," kata Indra.

Menurutnya, IKN dijadikan sebagai proyek super prioritas, dengan target pelaksanaannya tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Presiden (Perpres) 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com