BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kondisi toilet Rest Area sebagai tempat persinggahan antara menuju Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak berfungsi seluruhnya.
Dari pantauan Kompas.com, pada Kamis (8/2/2024), di bagian toilet pria terdapat 12 bilik. Hanya 3 yang berfungsi, sisanya tidak bisa digunakan.
Lima kloset yang mencakup 3 kloset jongkok berkerak, dan kotor. Sementara dua kloset duduk juga bermasalah dengan flush yang macet.
Baca juga: Bersisian dengan Hutan Lindung, Tol IKN 3B-2 Dilengkapi Jembatan Satwa
Kemudian terdapat lima urinoir, tiga berfungsi dengan baik dua lainnya bermasalah dengan flush yang macet.
Sementara kondisi air yang mengalir dari keran, keruh kecoklatan. Selain itu, aroma pesing menguar kuat di udara.
Dari pantauan Kompas.com, kondisinya tidak lebih baik dari toilet pria. Tak dilengkapi tisu sebagaimana terdapat di toilet-toilet standar fasilitas publik lainnya.
Padahal, pengunjung yang memanfaatkan toilet ini dipungut biaya sekitar Rp 2.000 untuk aktivitas buang air kecil (BAK) dan Rp 5.000 untuk buang air besar (BAB).
Jadi, bagi Anda yang berkeinginan untuk berkunjung ke Titik Nol IKN namun jeda sejenak di Rest Area, kami sarankan membawa tisu kering, tisu basah, dan juga air bersih dalam kemasan.
Baca juga: Penginapan, dan Rumah Makan di Sepaku Menjamur, PPU: Belum Ada Izin
Bergeser ke area di mana terdapat tenant-tenant sebagai sentra UMKM dan kuliner, tampak kotor.
Debu menyelimuti meja-meja dan kursi-kursi. Sampah menumpuk tak diangkut, padahal jarum jam di tangan telah menunjukkan pukul 17.15 WITA.
Kendati demikian, kehadiran Rest Area ini membawa dampak bagi para pedagang yang membuka kiosnya di sini.
Baca juga: Kabar Terbaru Bandara VVIP IKN, Lahan 22 Warga Belum Dibebaskan
Yoehana Fitria Ika Nuraenie contohnya. Perempuan berhijab ini membuka kios Ginger Cafe 120. Omset sehari bisa mencapai kisaran Rp 700.000-Rp 800.000.
"Saya berjualan kopi, air mineral, minuman ringan lain, es buah, dan makanan seperti mie instan," ujar Yoehana kepada Kompas.com.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya