Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2024, 13:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Omset ini tidak harus dipotong biaya sewa ruang, karena Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) belum menetapkan tarif sewa.

"Iya hingga saat ini saya masuk sini free. Tetapi harga jual makanan dan minuman tertentu sudah dipatok OIKN. Kecuali hand made," imbuhnya.

Baca juga: IKN Membawa Cuan dan Kesejahteraan bagi Pemilik Kos-kosan dan Rumah Makan

Untuk diketahui, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membangun rest area sebagai sentra UMKM lokal dan kuliner bagi pengunjung yang datang ke Titik Nol IKN.

Rest area dibangun sebagai wadah pemasaran, meningkatkan kapasitas, dan menghidupkan UMKM lokal.

Toilet Rest Area Ibu Kota Nusantara (IKN)KOMPAS.com/ADITYA MAHENDRA Toilet Rest Area Ibu Kota Nusantara (IKN)
"Produk UMKM lokal itu bukan saja berupa makanan atau jajanan tetapi juga suvenir serta lainnya," ujar Alimuddin.

UMKM lokal yang dilibatkan terutama berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM yang mengisi rest area tersebut. UMKM tersebut juga telah dibuatkan tempat masing-masing.

Baca juga: Kondisi Terkini Jalan Bypass Pasar Sepaku, Pengurai Macet Menuju IKN

“UMKM itu kita tempatkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus. Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas. Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan," kata Alimuddin.

Produk makanan yang dijual harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) juga sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

Sampah teronggok di Rest Area Ibu Kota Nusantara (IKN) KOMPAS.com/ADITYA MAHENDRA Sampah teronggok di Rest Area Ibu Kota Nusantara (IKN)
Selain itu, tambahnya, semua kendaraan atau mobil milik pengunjung harus parkir di rest area.

Sementara, untuk mengakses Titik Nol, OIKN menyiapkan satu unit bus listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil. Harapannya ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN.

“Rest area itu diadakan karena untuk faktor keamanan, jadi tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek. Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN,” kata Alimuddin.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com