Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Gubernur Kaltim Pasang Badan jika Ada yang Macam-macam dengan IKN

Kompas.com - 03/02/2024, 19:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2018-2023 Isran Noor menegaskan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus terus dilanjutkan, walau apapun yang terjadi.

"Jika ada yang macam-macam dan tidak setuju dengan pembangunan IKN, maka saya akan menjadi orang di barisan terdepan untuk membela pembangunan IKN tetap berlanjut," ujar Isran dalam acara Isran Mengundang dan Menghibur untuk Masyarakat Kaltim di Samarinda, di Plennary Hall Sempaja, dikutip dari Antara, Sabtu (3/2/2024).

Jadi, apapun yang terjadi, pembangunan IKN harus terus dilanjutkan, karena keputusan pemindahan IKN ke Kaltim telah sesuai dengan amanat undang-undang.

Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, lanjut Isran, merupakan anugerah dan kehormatan bagi masyarakat setempat, karena banyak daerah yang ingin dijadikan pemindahan ibu kota baru, namun Presiden Joko Widodo memutuskan dipindahkan ke Kaltim, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Baca juga: Intip Progres Istana Negara, Istana Presiden dan Lapangan Upacara IKN

Relokasi IKN ke Pulau Kalimantan, sebut Isran, bukan hanya menguntungkan bagi masyarakat Kaltim, tapi juga bagi publik.

Hal ini karena pembangunan selama beberapa kali pemerintahan hanya terpusat di Jakarta atau umumnya di Pulau Jawa sehingga sering disebut Java Centris.

Namun, itu tidak lagi teradi karena IKN pindah ke Kalimantan yang letaknya di tengah Indonesia, maka pembangunan akan merata.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang pro terhadap pembangunan IKN.

Sedangkan bagi yang tidak mendukung kelanjutan pembangunan IKN, maka calon tersebut bukanlah calon pemenang.

Untuk diketahui, pembangunan IKN, menerapkan konsep berkelanjutan dengan mengedepankan keseimbangan lingkungan.

Baca juga: Orang Kaltim Beli Rumah di Grand City karena Promosi IKN dan Gengsi

Hal ini direpresentasikan oleh area terbangun untuk infrastruktur dasar yang hanya 25 persen dari total luas area IKN 252.000 hektar.

Kemudian seluas 65 persen akan menjadi area hutan kembali, sedangkan sisanya yang seluas 10 persen untuk area produksi pangan, tentunya lahan pangan ini juga menganut konsep hijau.

"Pembangunan di IKN selain untuk pemerataan pembangunan di semua sektor, tentu juga sebagai upaya penghutanan kembali (reforestasi), sehingga kita harus mendukung keberlanjutan pembangunannya," tuntas Isran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com