Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Topping Off, Kepala Garuda Kantor Presiden di IKN Sempurna Terpasang

Bilah Kepala Garuda dengan panjang empat hingga 16 meter yang terbuat dari baja tahan korosi ini menutup atap struktur yang telah dibangun dengan akselerasi tinggi.

Kantor Presiden ini merupakan hasil rancangan Maestro Seniman Patung Indonesia Nyoman Nuarta.

Dia pun mengungkapkan rasa harunya saat menyaksikan prosesi topping off  Kepala Garuda tersebut.

Dalam perbincangan khusus bersama Kompas.com, Sabtu (29/6/2024), Nyoman mengatakan, banyak yang mendoakan pekerjaan ini tuntas jelang upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Prosesi topping off ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia melalui putera-puteri terbaiknya bisa merancang dan membangun bangunan monumental yang megah dan sarat teknologi baru ini, tanpa meniru atau melakukan plagiasi dari karya-karya negara lain.

Menurut Nyoman, kendati dengan anggaran minim hanya Rp 1,5 triliun, bila dibandingkan negara China yang mengeluarkan 5 miliar dollar AS untuk membangun jembatan, karya nyata dan kerja keras anak bangsa patut diapresiasi.

"Bila para pahlawan pendahulu kita menyumbangkan darah dan nyawanya, kita sebagai generasi muda sudah seyogyanya menyumbangkan karya yang kita bisa demi kejayaan Indonesia di mata dunia," tegas Nyoman.

Oleh karena itu, Nyoman mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pekerjaan besar ini untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi.

Sementara, bilah selubung pada sayap kiri Burung Garuda hampir seluruhnya telah terpasang. 

Nyoman dan Tim NuArt yang berjumlah 400 orang, saat ini masih menunggu penyelesaian struktur sayap kanan yang tengah dikerjakan oleh KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Pekerjaan mengalami perlambatan karena terkendala cuaca hujan yang dalam beberapa pekan terakhir ini terus mengguyur Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Pemasangan bilah selubung baru dapat dilakukan ketika cuaca cerah, meskipun Tim NuArt punya keinginan untuk menuntaskan pekerjaan secara cepat.

"Apa mau dikata, KSO PP-Wika melalui bagian health, security and environment (HSE)-nya tidak mengizinkan kami untuk naik ke atas (memasang bilah) karena petir bersahutan dan saling menyambar. Pertaruhan pekerjaan ini bukan saja darah dan air mata, tapi nyawa," papar Nyoman.

Bilah selubung terdiri dari sayap kiri (timur), dan sayap kanan (barat). Bilah dipasang pada perimeter luar gedung dan dilakukan pengelasan pada pelat embeded yang menempel pada balok perimeter.

Setelah proses erection selesai, dilakukan tahap perkuatan pengelasan dan juga penyetelan kelurusan.

Nyoman memastikan, dalam dua hingga tiga minggu ke depan, pemasangan bilah selubung Burung Garuda ini akan tuntas seluruhnya terpasang.

Kalau pun ada revisi di titik-titik tertentu dan detail pekerjaan akan dilakukan usai perhelatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga bahkan memberikan angka persentase kemajuan konstruksi fisik Kantor Presiden ini 90 persen.

Betapa tidak, kemegahan bangunan seluas 11.200 meter persegi pada ketinggian 83,50 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sangat menyita perhatian dengan bentangan kepak sayap Garuda sepanjang 230 meter.

Kompas.com mendapatkan kesempatan langka, menjelajahi eksterior dan interior Kantor Presiden ini, pada Senin (6/5/2024) lalu.

Bangunan ikonik, sekaligus monumental ini merupakan tempat Kepala Negara Republik Indonesia dan Ibu Negara bekerja.

Kantor Presiden ini dibentuk dari struktur baja tahan cuaca (weathering steel). Ini merupakan jenis baja berkekuatan tinggi dan secara kimia dirumuskan untuk mengembangkan lapisan oksida mirip karat yang melindungi permukaannya.

Lapisan permukaan yang disebut patina ini memberikan perlindungan tingkat tinggi pada logam dari atmosfer, tanpa memerlukan lapisan tambahan.

Oksidasi permukaan baja tahan cuaca ini membutuhkan waktu enam bulan. Bila baja tahan cuaca dan karat ini mengalami proses pengaratan tanpa pelapis proteksi karat, akan mulai berkarat pada permukaan eksternal selaiknya baja biasa.

Paduan elemen dalam baja tahan karat akan membuat lapisan permukaan pelindung dan membentuk karat bertekstur, sehingga dapat menahan laju korosi.

Dengan memanfaatkan karakteristik baja seperti ini, baja tahan karat dapat digunakan tanpa pelapis proteksi karat atau boleh dibilang "karat menyelamatkan karat".

Baja tahan cuaca ini memiliki potensi untuk bertahan selama beberapa dekade hingga lebih dari satu abad.

Khusus pekerjaan arsitektural dan penataan interior Kantor Presiden, mencakup drop off area yang berada di lantai bawah 2.

Kemudian Lobby Back Entrance di lantai bawah 1, Lobby Utama di lantai dasar, dan sirkulasi menuju stage di lantai Mezzanine 1.

Selanjutnya Ruang Rapat Kabinet di lantai 1, Ruang Tunggu Peserta Rapat di lantai Mezzanine 2, dan Ruang Kerja Presiden di lantai 2.

Seluruh material interior Kantor Presiden merupakan produk lokal (dalam negeri), yang terutama menonjol adalah marmer Ujungpandang pada lapisan dinding, dan tegel yang diproduksi di Yogyakarta.

Sementara elemen interior satu-satunya yang didatangkan dari mancanegara, Afrika, yakni pelapis lantai marmer Labradorite.

https://ikn.kompas.com/read/2024/06/29/141939587/topping-off-kepala-garuda-kantor-presiden-di-ikn-sempurna-terpasang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke