Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

April 2024 Dimulai "Exercise" Pelaksanaan Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Kompas.com - 02/02/2024, 10:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Indra memaparkan, pekerjaan penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) dilakukan secara bertahap dengan mekanisme design and build sejak Desember 2022.

Penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I terbagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona 1 yang meliputi Wetland bagian Utara dan Gedung Visitor Center.

Lalu Zona 2 terdiri dari Ceremonial Lawn, Gedung Retail & Gallery, Plaza Timur, Plaza Barat, dan Bangunan Toilet & Service.

Selanjutnya, Zona 3 yang meliputi Central Promenade, Forest Walk, Forest Trail, Mini Ampitheater, dan Wetland bagian Selatan. Kemudian, Zona 4 dan Zona 5 terdiri dari Shared Street.

Penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), dengan Konsultan Manajemen Konstruksinya oleh PT Virama Karya (Persero) KSO PT Laras Sembada, dengan nilai kontrak sebesar Rp 365,8 miliar.

Super prioritas

Kendati ada banyak tantangan dinamis teknis dan non-teknis di lapangan, seperti jauh dari aksesibilitas kota, ketersediaan material konstruksi, cuaca, dan reforestasi agar kawasan IKN tetap lestari, namun hal itu dapat diatasi melalui sejumlah formula dan strategi.

Di antaranya memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi antar-pemangku kepentingan. Hal ini penting dilakukan karena IKN merupakan proyek super prioritas.

Gedung Kementerian Koordinator 4 tengah dalam percepatan konstruksi, Kamis (1/2/2024).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Gedung Kementerian Koordinator 4 tengah dalam percepatan konstruksi, Kamis (1/2/2024).
"Kami harus lari cepat dan terukur. Oleh karena itu, koordinasi penting. Jangan sampai masalah koordinasi menghambat proses tercapainya target penyelesaian. Kami juga selalu menginventarisasi kendala-kendala itu sehingga bisa dicarikan formula yang komprehensif," cetus Indra.

Untuk diketahui, di Kawasan Istana Presiden dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terdapat hampir 53 paket yang dikerjakan secara bersama, dalam waktu yang sama, dan di lokasi yang sama.

Percepatan lain yang dilakukan adalah menerapkan pola kerja tiga shift dengan tujuh jam per shift seraya menambah personil menjadi 10.000 orang.

"Untuk mengakomodasi para pekerja konstruksi ini, tentu saja kami menyediakan hunian layak dan melayani mereka sebaik-baiknya, agar mereka juga bisa bekerja dengan baik dan mampu merealisasikan proyek super-prioritas ini dengan tuntas pada akhir 2024 nanti," beber Indra.

Railing dengan kandungan lokal kombinasi kayu ulin dan besi hollow menjadi visualisasi yang menarik atensi di Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Railing dengan kandungan lokal kombinasi kayu ulin dan besi hollow menjadi visualisasi yang menarik atensi di Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan Tahap I, Kamis (1/2/2024).
Karena bersifat super prioritas, Kementerian PUPR membentuk satu tim khusus untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pekerjaan di lapangan.

Selain itu, terdapat pula manajemen konstruksi yang melakukan pengawasan pada masing-masing perusahaan kontraktor, dan di tingkat balai terdapat pejabat pembuat komitmen (PPK) serta satuan kerja (satker) untuk pengendalian.

Kemudian di tingkat satuan tugas (satgas) ada dua tim yakni satgas perencanaan dan satgas pelaksanaan.

"Kami semua mrumuskan tantangan dan kendala yang diinventarisasi setiap hari untuk memastikan pekerjaan konstruksi IKN memenuhi aspek kualitas tinggi, estetik, dan berkelanjutan," kata Indra.

Menurutnya, IKN dijadikan sebagai proyek super prioritas, dengan target pelaksanaannya tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Presiden (Perpres) 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com