Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Kawasan industri yang cocok dikembangkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah yang terkait dengan hilirisasi dan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Direktur Knight Frank Indonesia Sindiani Surya Adinata mengungkapkan hal itu saat menjawab Kompas.com dalam market outlook, Kamis (7/3/2024).

"Tentunya hilirisasi dan green industry ini membutuhkan lahan luas ya. Sebagai contoh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," ujar Sindi.

Baca juga: Kenapa Tak Ada Investor Swasta di Groundbreaking Lima IKN?

IKN sendiri dirancang sebagai superhub dengan enam klaster ekonomi yang mencakup industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata dan wisata kesehatan, bahan kimia dan produk turunan kimia, serta energi rendah karbon.

Selain enam klaster ekonomi, terdapat pula dua klaster pendukung yakni pendidikan abad 21, dan smart city serta pusat industri 4.0.

Adapun kawasan industri yang saat ini masuk dalam Potensi Investasi Regional (PIR) paling dekat dengan IKN mencakup empat kawasan industri.

Masing-masing adalah Kawasan Industri Kaltim di Bontang, dengan luas 246 hektar, Batuta Chemical Industrial Park di Kutai Timur seluas 659 hektar, Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan, dan KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan seluas 557,34 hektar.

Baca juga: AS Hibahkan Dana Rp 39 Miliar buat Pembangunan IKN

Khusus KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2014.

Kawasan ini kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi didukung dengan posisi geostrategis yaitu terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). 

"ALKI II ini juga merupakan potensi yang bisa menjadikan Kalimantan Timur sebagai superhub kawasan industri di masa depan," tambah Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com