Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Bantah Molornya Rusun Bikin Jumlah ASN Pindah ke IKN Berkurang

Kompas.com - 11/03/2024, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah pada tahap I ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami pengurangan menjadi 6.000 orang.

Hal ini menyusul apartemen yang siap digunakan hanya 6.000 unit, sementara unit-unit lainnya, belum memadai.

Sebelumnya, jumlah ASN yang direncanakan pindah ke IKN sebanyak 11.916 orang.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, saat ini di IKN baru terdapat 47 tower, di mana satu tower berisi 60 unit untuk ASN, TNI/Polri, eselon I dan lainnya. 

Baca juga: 70 Tower Rusun ASN di IKN Garapan China & Malaysia Dibangun Tahun Ini

Lantas, apakah progres pembangunan rusun ASN di IKN tidak sesuai rencana?

Menanggapi isu ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, skema pembangunan rusun ASN ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), juga Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"(Pembangunan rusun menggunakan) APBN ada 47 rusun, ASN, Hankam, dan Polri. Nanti ada tambahan lagi untuk TNI," kata Basuki di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Sementara skema lainnya disiapkan melalui KPBU oleh Otorita IKN (OIKN).

"Sehingga OIKN terus bertahap dibangun melalui KPBU itu. Jadi, tidak hanya APBN, tetapi juga KPBU. Untuk mempercepat itu dengan KPBU," lanjutnya.

Basuki juga menepis kabar pengurangan jumlah ASN yang pindah ke IKN dikarenakan keterlambatan progres pembangunan rusun.

"Enggak. Kita memang dari dulu 47 dari APBN. Yang ASN 29 (tower). Itu sudah oke semua. Kemarin sudah topping-off  (tutup atap) 3 kan. Juli nanti mungkin akan selesai 12. September, Oktober, Desember baru selesai semua," tambah Basuki.

Hal ini dilakukan sembari Azwar Anas menyiapkan seperti apa dan siapa saja kriteria ASN yang pindah ke IKN, termasuk seleksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com