Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2024, 05:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Starlink, layanan internet satelit atau satellite internet yang berada di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk, bakal diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei 2024.

Hal ini menyusul dua perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Mohammed Ali Berawi memastikan hal itu kepada Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Selain akan diuji coba di IKN, dengan mengantongi dua izin tadi, Starlink bisa menyediakan internet ke konsumen dalam skema B2C (Business-to-Consumer) di Tanah Air, alias langsung ke pengguna rumahan di Indonesia.

Baca juga: Konsep Strategi Pertahanan IKN Berbasis Siber

"Jadwal uji coba Starlink dilaksanakan Mei 2024 pada tujuh lokasi di wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B," ujar Ali.

Uji coba ini termasuk di kawasan Hutan Kota, Botanical Garden, Rumah Sakit, PSSI Training Center, Depot BRT, dan Park and Ride.

Menurut Ali, uji coba yang dilakukan terkait instalasi dan akses satelit Low Eart Orbit (LOW). Uji coba ini pun masih dalam taraf proof of concept (PoC).

"Tentunya setelah mendapatkan izin operasi, maka Starlink dapat menginvestasikan dan memasang peralatannya untuk mulai beroperasi di IKN," cetus Ali.

Namun demikian, sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.

Baca juga: Ini Dampak Kehadiran Kereta Cepat Brunei-IKN

Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat.

Lembaga konsultan dunia, Tony Blair Institute (TBI) akan memfasilitasi pelaksanaan PoC dari pemanfaatan internet berbasis satelit Starlink ini.

PoC ini akan dilaksanakan pada wilayah area pembangunan yang saat ini masih belum dilengkapi jalur fiber optik.

Hal ini karena menunggu tahapan pembangunan infrastruktur dasar terowongan utilitas serbaguna atau multi utility tunnel (MUT).

Selain bermanfaat pada area kawasan yang sedang dibangun maupun kawasan dengan akses terbatas, PoC ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan akses internet berbasis satelit.

Untuk pembangunan jaringan internet di kawasan KIPP 1A akan menggunakan jaringan fiber optik, last mile pada gedung atau hunian.

Baca juga: Berkat IKN, e-Walk dan Pentacity Dibanjiri Pengunjung dan Peritel Menengah Atas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com