Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2024, 10:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berkomitmen merealisasikan sejumlah proyek skala besar dalam mendukung pembangunan ibu kota nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Tercatat, empat proyek yang sudah dirilis sepanjang tahun 2023. Ketiganya adalah pertama, studi bersama atau joint study agreement (JSA) antara PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan Otorita IKN (OIKN) terkait solusi berbasis alam dan ekosistem atau Nature and Ecosystem Based Solutions (NEBS).

Kolaborasi Pertamina NRE dan OIKN ini mencakup tiga aspek kunci, yaitu iklim, komunitas, dan keanekaragaman hayati.

Pada aspek iklim berkaitan dengan proyek karbon yang antara lain meliputi pertanian dan agroforestri, mitigasi dan pengendalian kebakaran hutan, hutan karbon biru, restorasi serta konservasi hutan.

Baca juga: Tiga Raksasa di Balik Transformasi HTI Jadi Hutan Hujan Tropis

Pada aspek komunitas meliputi pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, serta mendorong pengembangan sosial ekonomi di desa sekitar.

Upaya ini selaras dengan komitmen Pertamina NRE dan OIKN dalam mendukung inklusivitas serta pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan pada aspek keanekaragaman hayati mencakup upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati.

Berdasarkan hasil kajian preliminary yang dilakukan, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun dari sekitar 148 ribu hektar luas area.

Sebelumnya, Pertamina NRE juga telah berkolaborasi dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan proyek NEBS, di mana satu konsesi yang berlokasi di Kalimantan Utara telah dilakukan finalisasi studi kelayakan.

Program skala besar kedua adalah Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan). Pengembangan kawasan Pertamina Sustainable Energy Center berada dalam Wilayah Perencanaan 5 di IKN.

Sejumlah fasilitas akan dibangun, mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Insititute, Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.

Baca juga: Ada IKN, Balikpapan Makin Prospektif dan Diincar Konsumen Luar Pulau

Selain itu, Pertamina Vocational Education Center, Shared Green Infrastructure, Laboratorium, dan Sustainability Start-up Hub.

Pertamina Sustainable Energy Center ini merupakan langkah untuk mendukung program Net Zero Emission Pemerintah tahun 2060, di mana Pertamina mengembangkan pusat riset, green dan low carbon technology untuk Indonesia.

 

Selanjutnya, program besar ketiga merupakan pembangunan infrastruktur penting berupa rumah sakit, penginapan atau hotel, dan kampus IKN.

Pertamina merencanakan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung di IKN ini sesuai dengan bidang usaha anak perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan, hospitality, pendidikan, dan transportasi.

Pembangunan kawasan terpadu di IKN dengan yang mengusung konsep smart city forest seiring dengan komitmen Pertamina untuk menjalankan bisnis dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Pengembangan Rumah Sakit dilakukan melalui anak usaha PT Pertamina Bina Medika-IHC, untuk di atas lahan 50 hektar dengan sekitar 20 persen dari luas lahan merupakan bangunan, sisanya berupa ruang terbuka hijau.

Baca juga: Groundbreaking Kelima IKN, Ada Perbankan, Hunian, hingga Convention Center

Kemudian pengembangan Hotel Resort melalui anak usaha PT Patra Jasa dengan menggunakan rancangan bangunan bermaterialkan olahan bambu, rotan dan kayu lokal sebagai salah satu sumber daya bahan bangunan melimpah. Hotel ini diharapkan bisa beroperasi tahun 2024. 

Berikutnya adalah pengembangan Universitas Vokasi melalui Universitas Pertamina dalam satu kawasan terpadu seluas 50 hektar, dengan kampus modern dan berkonsep green-building.

Kampus universitas akan memiliki bangunan rektorat dan fakultas yang memiliki konsep tumbuh kembang dilengkapi fasilitas akomodasi bagi dosen dan mahasiswa.

Untuk sarana transportasi, Pelita Air Service akan mengoperasikan beberapa penerbangan rute domestik dari Balikpapan.

Pelita Air Service akan mengalokasikan lebih banyak pesawat Airbus A320 untuk didedikasikan beroperasi di hub Balikpapan guna melayani rute domestik termasuk destinasi-destinasi yang dihubungkan langsung dengan kota ini.

Program skala besar keempat adalah penyediaan energi bersih melalui PT PGN Tbk sebagai SubholdingGas Pertamina.

PGN menerapkan kesetimbangan dari Tiga Pilar (Trilema) Energi dalam utilisasi gas bumi di IKN di mana gas bumi memiliki peran sebagai energi transisi menuju target Net Zero Emission.

Baca juga: OIKN dan Bank Mandiri Kolaborasi Luncurkan Uang Elektronik Nusantara

Trilema Energi meliputi Energy Security (Secure & Reliable), Energy Equity (Affordable & Available), dan Environmental Sustainability (Green & Clean).

Dengan prinsip Energy Security, PGN mengelola pasokan energi dalam negeri yang distribusikan secara luas dan efektif, serta menjaga keandalan infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan.

Pembangunan infrastruktur gas bumi dilaksanakan secara bertahap menjadi lima tahapan pada area pengembangan IKN, berdasarkan tahapan pertumbuhan penduduk yang ditetapkan oleh Bappenas. Pembangunan ditujukan untuk pemenuhan energi sektor komersial dan rumah tangga.

Pada tahap 1 dan tahap 2, pembangunan infrastruktur gas di IKN akan memanfaatkan moda beyond pipeline yaitu CNG atau LNG dan disebut dengan skenario bridging.

Sedangkan pada tahap 3 hingga tahap 5, akan menggunakan pipa penyalur yang sumber gasnya berasal dari Pipa Senipah-Balikpapan sebagai skenario utama.

PGN telah merambah wilayah Kalimantan Timur dalam utilisasi gas bumi, sehingga dalam pengembangannya dapat menjangkau IKN.

Potensi permintaan gas bumi di IKN sekitar 12,6 BBTUD sampai dengan tahap lima dan dapat menyumbang penurunan emisi CO2 mencapai 45.852 Ton CO2 per tahun.

Baca juga: Hingga Januari 2024, Realisasi Investasi di IKN Capai Rp 47,5 Triliun

Untuk suplai gas di IKN, PGN akan menyediakan dari Lapangan Gas Kalimantan Timur yang dialirkan melalui pipa PGN Senipah-Balikpapan.

Kemudian dapat menggunakan LNG Filling Station milik PGN dengan kapasitas 12,8 BBTUD dengan alokasi gas yang masih tersedia sebesar 4-7 BBTUD.

Sedangkan SPBG Balikpapan dioperasikan oleh Pertamina Retail memiliki kapasitas 1 BBTUD, dengan kapasitas yang masih tersedia sebesar 0,2-0,4 BBTUD. PGN juga memiliki alokasi LNG Kayan sebesar 5 BBTUD, alokasi yang masih tersedia sebesar 2,5 BBTUD.

Pemenuhan gas bumi di IKN oleh PGN mengacu pada Kebijakan Energi IKN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022, IKN direncanakan menggunakan campuran gas hidrogen dan gas alam sebagai sumber dari gas kota agar sejalan dengan visi IKN sebagai green city.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Kompas.com, Senin (29/1/2024), bahwa seluruh program skala besar tersebut masih terus berproses.

"Karena proyek tersebut merupakan skala besar, jadi membutuhkan waktu cukup panjang," ujar Fadjar.

Namun demikian, satu hal yang pasti Pertamina berkomitmen mendukung NZE 2060 dengan menjalankan roadmap transisi energi, dan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com