Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2024, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Antara

Markas besar tersebut juga nantinya akan diisi oleh 793 prajurit. Mereka masuk dalam pemindahan prajurit tahap pertama yang direncanakan berlangsung sepanjang 2024.

Baca juga: OIKN Gelar Market Briefing untuk Calon Investor Nusantara

Dengan demikian, pada Juni 2024 mereka harus sudah mulai berkantor di sekitar IKN.

Tidak hanya pemindahan markas dan pengerahan personel, Ali memastikan akan menambah armada dan meningkatkan teknologi pengintaian di Lantamal Balikpapan dan lanal sekitarnya.

Hal itu dilakukan demi penjagaan jalur AlKI II yang dinilai Ali rawan. Nanti, kapal-kapal yang akan disiapkan juga bisa langsung sandar di Lantamal Balikpapan.

Langkah tepat

Meningkatkan status Lanal Balikpapan menjadi Lantamal Balikpapan demi pengamanan laut IKN dinilai sebagai langkah yang tepat.

Hal tersebut harus dilakukan demi memperluas kapasitas dan otoritas Lanal Balikpapan yang semula hanya sebagai pelabuhan AL menjadi pangkalan yang memiliki armada dan kekuatan tempur.

Baca juga: Groundbreaking Proyek Baru Direm, IKN Fokus Tuntaskan Topping Off

Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan perairan ALKI II perlu dihadirkan kekuatan yang memiliki efek tinggi dan memiliki kemampuan reaksi cepat.

"Artinya, selain kapal kekuatan marinir, radar juga perlu tersedia dan terfasilitasi dengan baik agar tidak ada celah rawan di kawasan tersebut," kata Khairul.

Pengamat militer Alman Helvas Ali menilai peningkatan teknologi yang dimiliki AL menjadi hal yang paling penting untuk mengawasi laut IKN.

Salah satu teknologi yang harus dihadirkan adalah pengintaian kapal selam yang harus dimiliki TNI AL.

Jadi, hal itu adalah tantangan jangka panjang kita yang harus bisa mendeteksi pergerakan kapal selam di selat Makassar.

Baca juga: Iringi Kemajuan IKN, Jalan-jalan di Seluruh Kaltim Akan Dibuat Mulus

Kendala dalam mendeteksi aktivitas kapal selam asing di perairan Indonesia sudah menjadi persoalan sejak zaman lama.

Pekerjaan rumah tersebut harus diselesaikan oleh TNI AL dengan berbagai cara, salah satunya meningkatkan teknologi pengintaian dan memaksimalkan pengawasan di laut IKN.

Terlebih, ALKI II itu merupakan jalur yang ideal untuk perlintasan kapal selam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com