Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Marah akibat Pekerja RDMP Lawan Arus, Pertamina: Akan Ditindaklanjuti

Kompas.com - 05/03/2024, 22:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kondisi kemacetan lalu lintas masih terus menjadi diskursus utama yang sangat seksi dibahas.

Dalam memandang persoalan lalu lintas, penting untuk dipahami bahwa lalu lintas bukan sekadar tugas anggota polisi.

Lalu lintas harus dipandang sebagai suatu pembentuk peradaban. Semakin tertib lalu lintasnya, maka kian beradab manusianya. Lebih lagi, makin berkarakter manusia dan bangsanya.

Akan tetapi, masalah lalu lintas selalu berangkat dari hal serupa yakni semakin tingginya volume kendaraan di jalan raya terutama perkotaan, kian kompleks pula masalah yang melatarbelakanginya.

Tidak saja di Jakarta sebagai kota dengan tingkat kemacetan paling parah di Asia Tenggara setelah Bangkok, juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Baca juga: Progres Proyek RDMP Balikpapan Tembus 87 Persen, Operasi Penuh 2025

Terbaru adalah Balikpapan, kota terbesar kedua Kalimantan Timur sekaligus penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kini tengah menghadapi kompleksitas masalah yang sama.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya saat keteraturan menjadi nadi utama sehingga masa depan terlihat gamblang di Balikpapan, sekarang kota ini mendadak abu-abu seperti Jakarta masa lalu.

Peradaban Balikpapan mundur beberapa langkah. Ini tecermin dari perilaku sejumlah pengendara yang melawan arus, seenaknya, dan abai aturan.

Seperti video viral yang diunggah Portalbalikpapan, terlihat seorang warga marah-marah saat dia tidak bisa melintas di jalan raya Kawasan Karang Anyar.

Warga yang mengenakan helmet kuning ini pantas marah, mengingat jalurnya diserobot puluhan pengendara berseragam proyek Refinary Development Master Plan (RDMP) PT Kilang Pertamina Balikpapan yang melawan arus.

Kondisi semakin semrawut ketika di kawasan yang sama terdapat "pasar tumpah", pedagang kaki lima (PKL) dan pembeli bertemu di badan jalan yang terkesan dibiarkan.

Baca juga: KPU Balikpapan Tegaskan Honor Pemilu Sudah Dicairkan Seluruhnya

Nyanyian klakson memekakkan telinga, serapah tak berkesudahan, dan perilaku tak beradab lainnya nyaris terjadi setiap pagi saat ribuan kendaraan roda dua dan empat berjibaku memperebutkan ruang di Kawasan Karang Anyar, sekitar proyek RDMP.

Betapa Balikpapan telah mengalami transformasi luar biasa, yang menurut seorang warga, Ideham Halid, ke arah kemunduran.

Padahal, dia mengharapkan kehadiran RDMP yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai 4,1 miliar dolar AS atau ekuivalen Rp 58,9 triliun bisa membawa Kota Balikpapan ke arah lebih baik.

"Ada standar-standar baku yang telah ditetapkan, terutama oleh perusahaan-perusahaan minyak dan gas terdahulu yang begitu ketat menghiraukan keamanan dan keselamatan berkendara," tutur Ideham.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com