Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2024, 09:44 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tahap I di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan menyala akhir Februari 2024.

PLTS Tahap I di IKN tersebut berkapasitas 10 megawatt (MW), dari total keseluruhan kapasitas yang mencapai 50 MW.

Direktur Utama PT PLN Nusantara Renewables Harjono menuturkan, Tahap I ini sudah siap operasi dan nanti untuk yang tahap keduanya adalah 40 MW.

"Yang 10 MW ini kita kerjakan secara internal di perusahaan Nusantara Power Group,” kata Harjono seperti dilansir dari Antara, Jumat (16/2/2024).

 

Baca juga: PLTS Tahap I di IKN Siap Menyala Akhir Februari 2024

Untuk membangun pasokan energi di seluruh IKN berbiaya 64 juta dollar AS atau ekuivalen 1,002 triliun, perusahaan setrum negara ini berkolaborasi dengan raksasa energi Singapura yakni Sembcorp Utilities Pte. Ltd.

Keduanya berbagi kepemilikan saham dalam skema joint venture (JV) sebesar 51 persen untuk PLN Nusantara Renewables dan Sembcorp mengempit 49 persen.

Siap menyala dan digunakan

Harjono menjelaskan, semua bagian dari platform PLTS telah terpasang dan siap digunakan. Mulai dari panel surya, inverter ke trafo, hingga powerhouse control building rampung dibangun.

PLTS tersebut juga dilengkapi gardu induk berkapasitas 50 MW beserta kabel transmisinya.

Tak hanya itu, gardu induk berkapasitas 50 MW juga sudah siap untuk dilanjutkan pelaksanaannya.

Baca juga: IKN Berlanjut Perekat Warga Kaltim Kompak Sambut Hasil Quick Count

PLTS di IKN ditargetkan dapat memasok listrik IKN pada 2024. Proyek ini ditempatkan di lahan seluas 80 hektar. Lahan tersebut milik Otorita IKN (OIKN).

Apabila telah beroperasi secara penuh, PLTS ini mampu menyalurkan listrik ke gardu induk. Dari PLTS, listrik akan tersalurkan ke gardu induk GIS IV yang ada di IKN.

Selain itu, PLTS juga dibangun agar mampu memasok seluruh kebutuhan total listrik di IKN, bahkan melebih pasokan yang dibutuhkan.

"Jadi kalau ditotal itu, semua nanti permintaan (listrik) di IKN kurang lebih 24 megawatt. Itu kondisi kebutuhan penuh ya, kemungkinan enggak sampai segitu, hanya 20-30 persen. Jadi kalau dari sini 50 megawatt sangat cukup," terangnya.

Selama proyek berjalan, tantangan utama yang ditemui yakni lokasi PLTS yang cukup jauh dan terpencil dari kota.

Hal itu membuat pengiriman logistik dan material bangunan membutuhkan upaya dan biaya lebih.

“Tapi alhamdulillah ini kita semua bisa selesaikan berkat dukungan dari semua pihak. Baik Pemda, OIKN, PT PLN untuk bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com