Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2024, 06:42 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tahap I di Ibu Kota Nusantara (IKN) siap beroperasi akhir Februari 2024.

PLTS Tahap I di IKN tersebut berkapasitas 10 megawatt (MW), dari total keseluruhan kapasitas yang mencapai 50 MW.

Direktur Utama PT PLN Nusantara Renewables Harjono menuturkan, Tahap I ini sudah siap operasi dan nanti untuk yang tahap keduanya adalah 40 megawatt.

"Yang 10 megawatt ini kita kerjakan secara internal di perusahaan Nusantara Power Group,” kata Harjono seperti dilansir dari Antara, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Wujudkan Transportasi Ramah Lingkungan di IKN, Bluebird Koordinasi dengan Otorita

Semua bagian dari platform PLTS telah terpasang dan siap digunakan. Mulai dari panel surya, inverter ke trafo, hingga powerhouse control building rampung dibangun.

PLTS tersebut juga dilengkapi gardu induk berkapasitas 50 MW beserta kabel transmisinya.

Tak hanya itu, gardu induk berkapasitas 50 MW juga sudah siap untuk dilanjutkan pelaksanaannya.

PLTS di IKN ditargetkan dapat memasok listrik IKN pada 2024. Proyek ini ditempatkan di lahan seluas 80 hektar. Lahan tersebut milik Otorita IKN (OIKN).

Harjono menjelaskan, apabila telah beroperasi secara penuh, PLTS ini mampu menyalurkan listrik ke gardu induk. Dari PLTS, listrik akan tersalurkan ke gardu induk GIS IV yang ada di IKN.

Selain itu, PLTS juga dibangun agar mampu memasok seluruh kebutuhan total listrik di IKN, bahkan melebih pasokan yang dibutuhkan.

Baca juga: Ketika Sejarah Baru Tercipta, Pemilu Perdana di Ibu Kota Nusantara

"Jadi kalau ditotal itu, semua nanti permintaan (listrik) di IKN kurang lebih 24 megawatt. Itu kondisi kebutuhan penuh ya, kemungkinan enggak sampai segitu, hanya 20-30 persen. Jadi kalau dari sini 50 megawatt sangat cukup," terangnya.

Dalam membangun pasokan listrik di IKN, perusahaan setrum milik negara ini bekerja sama dengan Sembcorp Utilities Pte. Ltd. yang merupakan raksasa energi asal Singapura.

Dengan skema joint venture (JC), kedua perusahaan tersebut membenamkan modal senilai 64 juta dollar AS.

Kepemilihan saham dalam proyek PLTS tersebut sebesar 51 persen untuk PLN Nusantara Renewables dan 49 persen untuk Sembcorp.

Harjono menambahkan, selama proyek berjalan, tantangan utama yang ditemui yakni lokasi PLTS yang cukup jauh dan terpencil dari kota.

Baca juga: OIKN: Tak Benar Investasi Asing di IKN Belum Pecah Telur, Ini Faktanya

Hal itu membuat pengiriman logistik dan material bangunan membutuhkan upaya dan biaya lebih.

“Tapi alhamdulillah ini kita semua bisa selesaikan berkat dukungan dari semua pihak. Baik Pemda, OIKN, PT PLN untuk bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com