Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Dana hibah 2,49 juta dollar AS yang didapat dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) akan digunakan untuk melakukan kajian-kajian lanjutan terkait smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Menurut Ali, scope area serta mekanisme dan skema partisipatif dari kedua negara, Amerika Serikat dan Indonesia untuk kajian-kajian terkait, masih dalam tahap finalisasi.

Baca juga: Kenapa Tak Ada Investor Swasta di Groundbreaking Lima IKN?

Selain dengan USTDA, lanjut Ali, OIKN juga mengundang berbagai negara untuk berpartisipasi.

Sebelumnya, OIKN telah menjalin kemitraan dengan Finlandia, Jerman, Perancis, China, Korea Selatan dan negara lainnya.

"Ini sifatnya sebagai knowledge partners," cetus Ali.

USTDA mendukung lewat dana hibah ini karena melihat perencanaan dan eksekusi pembangun IKN berjalan dengan baik dan memuaskan.

Sementara terkait kemajuan transformasi hijau dan digital yang selama ini digadang-gadang menjadi kekuatan IKN, Ali mengatakan, sejauh ini sudah diimplementasikan sesuai cetak biru smart city.

Termasuk soal procurement dan seleksi teknologi berbasikan aspek kualitas produk, interoperability dan value for money (keterjangkauan).

Baca juga: AS Hibahkan Dana Rp 39 Miliar buat Pembangunan IKN

"Kami akan menerapkan sistem procurement dan kompetisi terbuka yang fair dan transparan. Pendekatan teknokratik," kata Ali.

Selain itu, Ali menekankan, OIKN melakukan tugas yang diemban yakni komunikasi, kordinasi, konsolidasi dan kolaborasi dengan lintas kementerian.

Sejauh ini OIKN dan sejumlah stakeholder lain bekerja sama, termasuk dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sesuai ekspektasi guna memenuhi standar global city, termasuk pemanfaatan data bersama di pusat kendali atau command center.

"Penting diketahui, bahwa semua perencanaan, kebijakan dan eksekusi program (seperti Command Center) dihasilkan oleh pakar dan anak-anak muda Indonesia yang tergabung dalam kedeputian Transformasi Hijau dan Digital," ungkap Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com