Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rilis Serambi 2024, BI Balikpapan Siapkan Penukaran Uang Rp 1,87 Triliun

Kompas.com - 18/03/2024, 11:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan resmi meluncurkan program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2024, Senin (18/3/2024).

Program Serambi dilansir demi memenuhi kebutuhan uang dalam rangka Ramadhan dan Idulfitri (RAFI) 2024 yang diproyeksikan mencapai Rp 1,877 triliun atau meningkat sebesar 13,21 persen dibanding tahun lalu sekitar Rp 1,658 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Robi Ariadi menuturkan, peningkatan kebutuhan ini didorong oleh sejumlah faktor, terutama akselerasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Otorita IKN Kantongi 34.000 Hektar Lahan HPL, Bisa Dibeli Investor

"Para pekerja IKN yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekitar 30.000 orang. Artinya, tiap minggu mereka butuh uang. Dan mereka bolak-balik dari PPU ke Balikpapan," ujar Robi menjawab Kompas.com.

Menurut Robi, tahun lalu dampak IKN belum ada terhadap peningkatan kebutuhan uang

Selain faktor IKN, peningkatan juga dipengaruhi oleh optimisme Perbankan terhadap pertumbuhan uang kartal pada bulan Ramadan 2024.

Kemudian faktor peningkatan konsumsi rumah tangga selama periode RAFI dan pertumbuhan penduduk, dan pemenuhan kebutuha uang dari Balikpapan ke wilayah lain.

Sejalan dengan kondisi tersebut, kebutuhan uang pecahan besar (UPB) periode RAFI 2024 diproyeksikan menembus Rp1,875 triliun, dan uang pecahan kecil (UPK) Rp 2 miliar.

Baca juga: Cara Balikpapan Jaga Stabilitas Harga dan Stok Pangan Jelang Lebaran

Sementara proyeksi kebutuhan uang dalam bentuk bilyet, outflow periode RAFI tertinggi pecahan Rp 50.000 sebanyak 14.379.540 bilyet atau 28,98 persen.

Sedangkan outflow terendah sebesar 840.000 keping (1,69 persen) untuk pecahan Rp 100 logam.

Layanan penukaran perbankan

Robi menjelaskan, masyarakat bisa mulai melakukan penukaran uang di 135 kantor bank/titik layanan yang tersebar di seluruh seluruh wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Balikpapan. Selain itu juga tersedia 9 titik yang terpublikasi pada situs PINTAR. 

"Kami juga menerapkan strategi pemenuhan uang rupiah melalui layanan BI Terpadu, Reguler dan Tematik dengan skema tiga skema," imbuhnya.

Rinciannya, layanan terpadu berkolaborasi dengan perbankan di Islamic Center Balikpapan, layanan reguler melalui kas keliling dalam dan luar kota, serta layanan tematik melalui kas keliling wholesale kepada retailer.

Baca juga: Formasi Khusus 225.000 ASN di IKN, Putera Daerah Diberi Kesempatan Luas

Sedangkan layanan BI untuk para pemudik, disediakan kas keliling Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, kas keliling Pelabuhan Semayang, dan tempat-tempat penukaran resmi guna menjamin keaslian dan kualitas uang rupiah.

BI Balikpapan membatasi penukaran uang per paket per orang dengan jumlah maksimal Rp 4 juta.

Selain itu, tersedia juga layanan tambahan yang meliputi penukaran UPK75RI dan penerimaan penukaran menggunakan uang logam pada Kas Keliling Terpadu

"Kami batasi juga umlah penukar sekitar 500 orang per hari," cetus Robi.

Mekanisme penukaran

Masyarakat yang ingin menukar uang dapat mendaftarkan diri dan menentukan lokasi penukaran melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) pada situs https://pintar.bi.go.id

Selain itu, terdapat Kas Keliling Terpadu yang digelar pada tanggal 29-31 Maret 2024, dengan pengaturan antrean dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan BI Balikpapan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com