Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli, Taksi Terbang IKN Buatan Hyundai Diuji Coba di Bandara Samarinda

Kompas.com - 11/04/2024, 07:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Taksi terbang atau sky taxi yang akan menjadi transportasi publik cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjalani tahap uji coba di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Juli 2024.

Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono memastikan hal itu saat acara halal bi halal di PMC, Balikpapan, Rabu (10/4/2024).

"Sky taxi, kita sedang meminta mereka, untuk mengirim segera, uji coba dilakukan di Bandara Samarinda," ujar Bambang.

Baca juga: Suasana IKN Usai Ditinggal Mudik Para Pekerja...

Taksi terbang dimaksud merupakan hasil karya Hyundai Motors Group, sementara uji coba sebelumnya yang telah dilakukan di Bandara Curug, Tangerang Selatan, Banten, merupakan produksi Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd.

Sebelum proof of concept (PoC), taksi terbang Hyundai ini telah menjalani serangkaian tahapan sebagai tonggak kunci dan bersejarah bagi pengembangan smart mobility di IKN.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi memerinci sejumlah key milestone mengenai transportasi publik cerdas dalam kerangka kerja sama Advanced Air Mobility (AAM) OIKN-Korea ini.

Pada 5 Februari lalu, dilakukan pendampingan kunjungan survei di dua lokasi Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggdan dan APT Pranoto Samarinda.

Dari hasil survei lokasi tersebut, Bandara APT Pranoto Samarinda diputuskan sebagai lokasi uji coba terbang terbang. Keputusan tersebut keluar pada Maret 2024.

Baca juga: Pengamanan Udara di IKN dan Sekitarnya Bakal Jadi Prioritas KSAU Baru

Selanjutnya dibentuk kelompok kerja bersama atau working group untuk memastikan tahapan berikutnya berjalan lancar. 

Working group ini merupakan hasil dari pertemuan dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Hyundai Motors Group pada 22 Maret 2024.

"PTDI dilibatkan karena OIKN ingin ada transfer teknoogi. Hal ini mengingat kemampuan PTDI yang telah dapat memproduksi pesawat. Ini tuju bertujuan agar ke depannya kita dapat turut memproduksi moda transportasi bahkan hingga ke level autonomous sky taxy," tutur Ali.

Dia melanjutkan, pada tanggal 4 April 2024, telah digelar pertemuan antara Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menentukan frekuensi.

Berikutnya, pada pekan keempat April ini, OIKN akan menyampaikan surat Hyundai Motors Group kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJU) Kementerian Perhubungan terkait permohonan penggunaan fasilitas Bandara APT Pranoto Samarinda.

Baca juga: Singapura, Rujukan Otorita Mengelola Ekosistem Perkotaan di IKN

Seraya proses surat permohonan tersebut, perangkat taksi terbang akan menjalani finalisasi sertifikasi hingga akhir Mei 2024.

"Proses sertifikasi ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan," terang Ali.

Direncanakan, perangkat pesawat dan mockup untuk showcase akan tiba di Indonesia pada rentang pekan keempat Mei hingga pekan pertama Juni 2024.

"Nah, uji cobanya akan dilakukan pada pekan kedua Juli 2024 di Bandara APT Pranoto Samarinda," ucap Ali.

Berbarengan dengan proses persiapan uji coba taksi terbang tersebut, OIKN juga terus melakukan sosialisasi untuk proses pengembangan dan peningkatan kapasitas (brainware) sumber daya manusia (SDM).

"Dengan begitu, momentum pembangunan IKN tidak hanya melulu mengerjakan pembangunan fisik (hardware), tetapi juga teknologi (software), dan kapasitas SDM (brainware)," tuntas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com