NUSANTARA, KOMPAS.com - Sosok tinggi ini hanya tersenyum ketika kami tanya tentang penghasilan per bulan dari pekerjaannya sebagai operator tower crane atau TC di proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Alhamdulillah. Sekitar Rp 7 juta, saya berusaha cukup-cukupkan, untuk kebutuhan sehari-hari di sini, dan dikirim untuk anak istri di Semarang," ungkap Anton Kurniawan kepada Kompas.com, Sabtu (1/6/2024).
Baca juga: Kehadiran IKN Dorong Pembangunan Merata di Seluruh Indonesia
Padahal, Anton memegang sertifikat dan lisensi K3 sebagai operator TC Kelas I untuk mengoperasikan pesawat angkat dan angkut.
Sertifikat dan lisensi K3 ini diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI pada 14 Januari 2022 untuk masa lima tahun, dengan biaya yang tak murah.
Selain itu, pekerjaan yang dijalaninya masuk dalam kategori pekerjaan berbasis risiko. Berada di ketinggian lebih dari 80 meter, bahkan ada yang lebih tinggi hingga lebih dari 100 meter dengan beban material konstruksi dalam hitungan ton.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Saya bangga menjadi bagian dari proyek IKN. Ini akan menjadi sejarah yang layak diceritakan kepada anak cucu saya kelak," tutur Anton.
Baca juga: Beton Siap Pakai Apartemen ASN 3 IKN Dipasok WSBP
Anton merupakan satu dari empat operator TC asal Semarang yang bekerja pada salah satu paket pekerjaan Kantor Kementerian Koordinator di IKN.
Motivasi utama mereka untuk mau terlibat dalam proyek yang menjadi atensi dunia ini adalah membantu kesejahteraan keluarga, sekaligus memberikan rasa bangga ketika kelak pekerjaannya tuntas.
Rekam jejak pencakar langit
Kantor Kementerian Koordinator di IKN bukanlah gedung tertinggi yang pernah dia kerjakan strukturnya.
Sebelumnya, ayah dua anak putra dan putri ini telah membantu puluhan proyek gedung tinggi mulai dari skala kecil hingga raksasa, sejak tahun 2012.
Kemudian Apartemen Sedayu City (Jakarta), New Yogyakarta International Airport (Yogyakarta), Manohara Hotel (Bandung), Summarecon Mall Bandung (Bandung), dan Politeknik Indramayu (Indramayu).