Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2024, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) jelas memberikan berkah besar bagi Kaltim.

Tetapi di sisi lain, Kaltim harus mampu menyiapkan ketersediaan pangan sebagai dampak tak terbendung dari migrasi penduduk sebagai multiplier effect pengembangan IKN.

Pasalnya, tahun 2024 diprediksi sekitar 800.000 orang akan masuk ke Kaltim dan IKN.

Oleh karena itu, Pemprov Kaltim akan membenahi semua jalur produksi, dan memfokuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor pertanian.

Jalur produksi pertanian dibenahi karena Kaltim setidaknya memiliki empat kabupaten yang potensial menjadi lumbung pangan yakni Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Baca juga: Bikin Batuk, Material Konstruksi IKN Berceceran di Jalan Negara

"Kita benahi semua jalur produksi. Kita juga fokuskan anggaran untuk pertanian," tambah Akmal, seperti dikutip dari Antara, Minggu (11/2/2024).

Pekerjaan besar yang masih harus dituntaskan adalah mengubah paradoks, yakni memperluas areal pertanian, sementara di lapangan banyak areal pertanian beralih fungsi menjadi perkebunan sawit dan tambang batu bara.

Namun lepas dari itu, Akmal menegaskan, sukses pembangunan yang dicapai Kaltim saat ini berkat sinergi yang baik antara unsur pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota maupun masyarakat.

Wujud dari sinergi itu di antaranya pada tingkat provinsi dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Baca juga: Daftar Pemilih Tambahan Pekerja IKN 3.266 Orang

“Jadi, tidak ada yang namanya Superman, yang ada adalah Super Tim. Pemerintah ini adalah Super Tim. Di sana ada Gubernur, Kapolda, Pangdam, Danrem, Kajati dan lainnya,” kata Akmal.

Saat ini, pembangunan di Kaltim terus menunjukkan tren positif. Angka kemiskinan ekstrem di Kaltim berhasil diturunkan dari 1,6 persen pada 2022 menjadi 0,10 persen pada akhir 2023. Di sisi lain, angka inflasi di Kaltim berhasil dikendalikan pada kisaran 2,9 persen.

Akmal bersyukur mendapat amanah untuk memimpin orkestrasi pembangunan ini di Kaltim. Dengan semangat itu, maka sinergi orkestrasi ini harus terus dilakukan, termasuk dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota juga perusahaan.

Kemiskinan ekstrem yang berhasil diturunkan secara drastis, berkat program pembangunan rumah layak huni yang dikontribusikan melalui community social responcibilty (CSR) perusahaan pertambangan batu bara, perkebunan, perminyakan, perbankan dan lainnya.

Baca juga: IKN Genjot Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Jadi di Atas Rata-rata Nasional

“Tidak ada yang paling hebat. Saya percaya dengan proses. Kita bersyukur, kemiskinan ekstrem di Kaltim terendah secara nasional,” ungkapnya.

Selain itu, sukses ini bukan hanya berkat kolaborasi dengan Forkopimda, tetapi juga dengan para pelaku usaha.

"Kolaborasi jangka panjang yang masih akan dilanjutkan adalah menyiapkan ketersediaan pangan dengan meningkatkan sisi produksi," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com