Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2024, 09:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi membuka 1st International Conference on Forest City (ICFC) yang dilaksanakan di Universitas Mulawarman Hub, Samarinda, Rabu (29/5/2024) hingga Kamis (30/5/2024).

ICFC menjadi konferensi internasional pertama mengenai kajian memulihkan keanekaragaman hayati hutan tropis dan biokultural di kawasan perkotaan dan sekitarnya.

Perhelatan ini diharapkan mampu menghasilkan lebih dari 100 dokumen ilmiah mengenai biodiversitas, pelestarian lingkungan hidup, dan kebijakan hutan kota di IKN.

Baca juga: Mobilitas Cerdas Berbasis AI Buatan Sergek Penuhi Standar ITS

Hal ini karena para peserta yang hadir sebanyak 170 orang termasuk pembicara akademisi dan praktisi lingkungan. Mereka berasal dari 12 negara di lima benua.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Asnawati Safitri menekankan peran aktor-aktor non negara untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN yang menjadi kota hutan modern.

“Setiap peserta dan pembicara diharapkan membawa materi-materi dan penelitian yang bisa didiskusikan bersama dan secara langsung turut berkontribusi membangun Nusantara menjadi kota yang berkelanjutan, hijau, dan modern,” kata Myrna.

ICFC pertama membawa tema “Restoring Tropical Forest and Bicultural Diversity in Urban and Peri-Urban Areas”.

Dilanjutkan dengan seminar mengenai “Biodiversity Protection in Urban Landscape” yang diisii oleh Myrna, Profesor Paul Kessler dari Leiden University, Dr. Hendrian dari BRIN, Profesor Satyawan Pudyatmoko dari KLHK RI, dan Dushko Bogunivich dari University of Auckland.

Baca juga: Harus Ada Pengelolaan Air yang Baik dalam Pembangunan IKN

Berlanjut pada hari kedua ICFC (30/05/2024), konferensi dimulai dengan kuliah umum yang bertemakan “BiodiverCity: Designing Urban Environments with Nature and for People” di Universitas Mulawarman Hub.

Pembicara Joris van Etten dari ADB, Profesor Steffen Nijhuis dari Universitas Teknologi Delft, Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Otorita IKN Mia Amalia, dan Profesor Wiwandari Handayani dari Universitas Diponegoro.

Pada hari kedua juga diisi seminar yang membahas mengenai “Sustainable Forest City: Towards a collaborative and interdisciplinary research agenda” yang diisi oleh Marrik Bellen dari Leiden University, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Profesor Mohammed Ali Berawi, Profesor Steffen Nijhuis dari Universitas Teknologi Delft, dan Profesor Rudianto Amira Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.

Baca juga: Unboxing Taksi Terbang Hyundai untuk IKN Dilakukan Awal Juni 2024

Konferensi ICFC ditutup dengan pembahasan sesi panel dengan 8 bahasan berbeda dan saling mendalami tiap kajian yang dibawa.

Wakil Rektor Sukartiningsih menyebut peran dari Universitas Mulawarman sebagai katalis kajian kajian kehutanan terlebih pada peran kota hutan dalam pembangunan kota modern dan berkelanjutan seperti Nusantara.

Harapannya acara ini dapat menjadi pondasi awal untuk menjadikan Kalimantan Timur terlebih di wilayah IKN untuk menjadi pusat penelitian hutan tropis global, mengembalikan marwah Kalimantan sebagai paru-paru dunia dengan merevitalisasikan dan mengglorifikasikanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com