Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2024, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat langkah strategis dan komitmen dalam penanggulangan bencana di wilayah IKN.

Komitmen tersebut di antaranya adalah integrasi dan berbagi data sistem informasi beserta pengembangannya, identifikasi rencana jangka pendek, keperluan Sumber Daya Manusia (SDM), pemetaan logistik, sarana dan prasarana dasar, dan giat rencana gelar perhelatan sebelum pemindahan ASN ke IKN.

Selain itu, juga yang penting adalah menyusun kajian risiko bencana untuk periode 2024-2029 di kawasan IKN.

Baca juga: Gandeng Finlandia, Otorita Upayakan IKN Jadi Livable and Loveable City

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Safitri menuturkan, selain menjaring beberapa komitmen, juga terdapat aspek-aspek krusial yang perlu diperhatikan.

Termasuk menekankan pentingnya aktualitas informasi kondisi kerawanan bencana sebagai langkah awal kesiapsiagaan.

“Dengan adanya aktualitas informasi ini akan berguna sebagai tindakan kesiapsiagaan dari seluruh pihak,” ujar Myrna dalam keterangan tertulis, Senin (11/3/2024).

Dia juga menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor, di antaranya dengan para pihak tanggap bencana.

Dalam kerangka kerja sama yang telah dijalin, pemetaan program kegiatan yang melibatkan setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di wilayah IKN juga menjadi salah satu agenda penting.

Baca juga: Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN Mulai Dihuni Juli 2024

Upaya kolektif ini diharapkan memperjelas peran serta tanggung jawab masing-masing entitas dalam menghadapi bencana.

Menurut Myrna, OIKN belum menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemerintah daerah khusus, sehingga para pihak K/L dan Pemda diharapkan dapat mengerjakan tugas dan fungsinya seperti biasa.

"Dengan adanya rapat ini, kita bisa melihat pihak yang belum memiliki atau kekurangan program, SDM, maupun peralatan mitigasi sehingga dapat dipikirkan secara bersama,” ujar Myrna.

Langkah selanjutnya adalah adanya sistem monitoring yang dikembangkan oleh BNPB, termasuk implementasi early warning system, menawarkan dukungan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, untuk lebih cepat tanggap terhadap bencana.

Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menggarisbawahi bahwa pemetaan dan evaluasi risiko bencana merupakan langkah awal yang krusial.

Baca juga: Libur Nyepi, Tol Balikpapan-Samarinda Dilintasi 12.437 Kendaraan

Ini bukan hanya tentang apa yang dilakukan, tetapi lebih kepada berdasarkan pemahaman mendalam tentang risiko bencana yang ada.

Keseluruhan proses ini adalah upaya untuk memastikan bahwa pengetahuan yang akurat tentang risiko bencana dapat menjadi dasar bagi semua tindakan dan strategi penanggulangan bencana yang diambil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com