"Apa mau dikata, KSO PP-Wika melalui bagian health, security and environment (HSE)-nya tidak mengizinkan kami untuk naik ke atas (memasang bilah) karena petir bersahutan dan saling menyambar. Pertaruhan pekerjaan ini bukan saja darah dan air mata, tapi nyawa," papar Nyoman.
Bilah selubung ini berjumlah total 4.661 unit yang terbagi atas 16 segmen yang dikerjakan selama 15 bulan.
Bilah selubung terdiri dari sayap kiri (timur), dan sayap kanan (barat). Bilah dipasang pada perimeter luar gedung dan dilakukan pengelasan pada pelat embeded yang menempel pada balok perimeter.
Setelah proses erection selesai, dilakukan tahap perkuatan pengelasan dan juga penyetelan kelurusan.
Baca juga: Reforestasi Lahan Kritis IKN Baru 3.000 Hektar dari Total 126.000 Hektar
Nyoman memastikan, dalam dua hingga tiga minggu ke depan, pemasangan bilah selubung Burung Garuda ini akan tuntas seluruhnya terpasang.
Kalau pun ada revisi di titik-titik tertentu dan detail pekerjaan akan dilakukan usai perhelatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Struktur Kantor Presiden yang berada di Kawasan Istana Presiden, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), sejatinya telah berdiri megah.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga bahkan memberikan angka persentase kemajuan konstruksi fisik Kantor Presiden ini 90 persen.
Baca juga: Otorita Finalisasi Draf Pedoman Reklamasi Pasca-Tambang di IKN
Betapa tidak, kemegahan bangunan seluas 11.200 meter persegi pada ketinggian 83,50 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sangat menyita perhatian dengan bentangan kepak sayap Garuda sepanjang 230 meter.
Kompas.com mendapatkan kesempatan langka, menjelajahi eksterior dan interior Kantor Presiden ini, pada Senin (6/5/2024) lalu.
Bangunan ikonik, sekaligus monumental ini merupakan tempat Kepala Negara Republik Indonesia dan Ibu Negara bekerja.
Kantor Presiden ini dibentuk dari struktur baja tahan cuaca (weathering steel). Ini merupakan jenis baja berkekuatan tinggi dan secara kimia dirumuskan untuk mengembangkan lapisan oksida mirip karat yang melindungi permukaannya.
Lapisan permukaan yang disebut patina ini memberikan perlindungan tingkat tinggi pada logam dari atmosfer, tanpa memerlukan lapisan tambahan.
Baca juga: UPDATE Terkini Kantor Presiden di IKN, Progres 90 Persen
Oksidasi permukaan baja tahan cuaca ini membutuhkan waktu enam bulan. Bila baja tahan cuaca dan karat ini mengalami proses pengaratan tanpa pelapis proteksi karat, akan mulai berkarat pada permukaan eksternal selaiknya baja biasa.